• 25 April 2024

Belalang Ranting, Si Serangga Eksotis 

uploads/news/2020/02/belalang-ranting-si-serangga-4467597af803207.jpg

"Menurut informasi serangga ini di Indonesia dari zaman Belanda sudah ada dengan nama latin Cyphocrania goliath gray."

BOGOR - Belalang pada umumnya ditujukan sebagai hama yang kerap menyerang tanaman. Tapi tidak untuk serangga satu ini. Belalang yang memiliki nama latin Cyphocrania goliath gray ini dapat dipelihara sebagai serangga hias lantaran eksotis memiliki tubuh unik dan warna cantik. Secara fisik, belalang ranting sepintas menyerupai belalang sentadu atau belalang sembah yang memiliki enam kaki, dua antena dan berwarna hijau. Bedanya, serangga dari keluarga Phylliidae itu bertubuh besar dan panjang bisa mencapai 20 sentimeter.

Saat ini, belalang ranting tengah dikembangbiakkan di Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP) yang ada di Kelurahan Pakuan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Supervisor Laboratorium dan Riset SEAMEO BIOTROP, Sri Widayanti menceritakan, pihaknya pertama kali mendapat indukan belalang ranting untuk dikembangbiakkan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University. Serangga ini merupakan spesies asli dari Indonesia yang keberadaannya sudah diketahui pada masa penjajahan Belanda.

"Yang kami punya asalnya dari IPB satu ekor. IPB juga mendapat dari TMII (Taman Mini Indonesia Indah) berupa telur hanya satu butir dan sekarang sudah banyak di tempat kami. Menurut informasi serangga ini di Indonesia dari zaman Belanda sudah ada dengan nama latin Cyphocrania goliath gray," kata Sri disela pameran Teknologi Biologi Tropis di SEAMEO BIOTROP, Kamis (27/2) kemarin.

Baca juga: Panen di Bekas Ladang Ganja

Ia menjelaskan, selama ini belalang ranting tidak menjadi hama yang umumnya menyerang tanaman. Beda dengan jenis belalang yang biasa didapati di pematang sawah dan perkebunan, seperti budidaya jagung. Selain itu, belalang-belalang yang memiliki potensi hama itu memiliki siklus kehidupan yang pendek, yaitu satu bulan dan mempunyai keturunan dengan jumlah banyak. 

"Jadi beda dengan belalang ranting yang siklus kehidupannya panjang sekali dan keberadaannya di lapangan mungkin susah untuk dicari. Susah di sini dalam arti bukan berarti langka karena tidak termasuk dalam list binatang langka di Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Kota Bogor Manfaatkan Tanaman Refugia

Menurut Sri, alasan SEAMEO BIOTROP memiliki serangga ini sendiri untuk dikembangbiakkan. Selain itu, belalang ranting juga memiliki bentuk yang unik dan indah, sehingga dapat menjadi alternatif sebagai binatang peliharaan tanpa mengganggu ekosistem yang ada, serta untuk menumbuhkan kecintaan dan pembelajaran terhadap serangga ini. 

"Sekarang (belalang ranting) banyak dipelihara oleh komunitas-komunitas para pencinta mantids dan phasmatidae. Jadi untuk dipelihara, dan dikonservasi juga. Perawatannya tidak sukar, belalang ranting makanannya daun jambu dan bisa juga daun durian," tambah Sri.

Baca juga: Panen Bawang Merah Kota Bogor 

Ia juga mengatakan, belalang ranting khususnya betina memiliki cara perkembangbiakan yang unik, yaitu parteno genesis atau tanpa melalui proses perkawinan dapat menghasilkan telur dan telurnya bisa menetas. Selain itu, belalang ranting betina juga dapat berkembangbiak melalui proses perkawinan jika bertemu dengan yang jantan di alam liar. 

"Tapi untuk proses melalui perkawinan keturunannya itu bisa jantan dan betina. Lain dengan melalui parteno genesis, keturunannya hanya betina saja dan telurnya dapat menetas pada usia enam bulan lebih. Kami memang belum meneliti secara pasti untuk siklus kehidupannya, tapi yang jelas bisa sampai satu tahun," ungkapnya. 

Baca juga: Renyahnya Bercocok Tanam Bayam 

Dalam perkembangabiakannya, lanjut Sri, belalang ranting akan berubah warna menjadi hijau ketika dewasa dengan panjang tubuhnya maksimal mencapai 20 sentimeter. Sebelumnya pada usia pra dewasa belalang dari jenis ini memiliki warna tubuh coklat. 

"Sebetulnya (belalang ranting) jenisnya banyak, mereka ada yang berwarna coklat dan juga ada yang hijau. Di sini kami juga selain mengembangbiakkan, mau mencoba untuk mengumpulkan kotorannya. Apakah mungkin kotorannya itu bisa dimanfaatkan untuk hal lain, seperti obat karena belalang ini makanannya daun jambu," tandasnya.

Related News