• 25 April 2024

Toggenburg, Kambing Swiss Puluhan Juta

"Saya beli kambing ini seharga Rp.35 juta"

Sahabat tani pernah mendengar kambing Toggenburg? Kambing perah jenis ini adalah Kambing yang diberi nama berdasarkan lokasi ditemukan dan juga tempat berkembang biaknya, yaitu di lembah Toggenburg yang terletak di negara Swiss. Kambing ini adalah jenis Kambing perah dengan bentuk tubuh sedang, tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar.

Jumlah susu yang dihasilkan juga tidak terlalu banyak. Kambing Toggenburg mempunyai tingkatan kadar lemak dalam susu antara 2-3 %. Nama Kambing Toggenburg sudah sejak lama dikenal. Bahkan boleh dibilang merupakan salah satu jenis Kambing yang tertua. Kambing jenis ini mulai dipelihara dan diperah tahun 1600-an.

Baca juga: Texel, Domba Super Asal Belanda

Populasinya dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk Amerika pada tahun 1853. Selain Kambing Toggenburg, beberapa jenis kambing manca lainnya yang saat ini populer adalah jenis kambing Saanen, kambing Anglo Nubian, Argentata atau yang dikenal dengan Bionda DelAdamello.

Wahyu Susanto, pemilik Wahyu Farm Pamulang mengatakan, kambing Toggenburg saat ini sedang diburu oleh para peternak karena harganya yang fantastis.

“Kambing ini beda dari yang lain, warnanya saja beda dia cokelat tapi ada gradasi putihnya saat ini sedang diburu oleh pemain kambing-kambing perah, saya beli kambing ini seharga Rp.35 juta,” ujarnya saat ditemui Jagadtani.id belum lama ini.

Baca juga: 11 Langkah Merawat Kambing Lucu

Kambing ini memiliki bentuk yang sedang yaitu tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil. Mereka juga termasuk jenis kambing pendek dengan tubuh kompak. Sekilas, ukuran tubuh mereka relatif kecil dibandingkan dengan kambing perah lainnya.

“Telinganya berukuran sedang dengan bentuk berdiri ke samping. Kepalanya juga nggak terlalu besar serta memiliki janggut. Tekstur bulu kambing ini juga halus dan nampak mengkilat istilahnya kalau buat manusia mah glowing,” tambah Wahyu.

Kambing yang satu ini memang sejenis kambing perah, namun produksinya tidak terlalu melimpah. Periode laktasinya cukup pendek yaitu sekitar 150 sampai 257 hari. Mereka tidak menghasilkan susu sebanyak kambing perah lainnya.

Salah satu kelebihan susu kambing ini adalah kandungan gizinya lebih baik dari pada susu sapi. Selain itu, proses pencernaan juga lebih mudah dan lebih bisa diterima oleh tubuh. Kadar lemak pada susu Toggenburg adalah berkisar 2 – 3 persen.

“Kambing ini juga salah satu jenis kambing yang cukup mudah berkembang biak. ini terlihat dari keberadaannya yang banyak ditemukan hampir di semua belahan bumi sudah bayak yang mengenbangbiakkan, di Indonesia baru-baru ini,” tutupnya.

Baca juga: Fakta Dibalik Konsumsi Daging Kambing

Related News