• 29 March 2024

Majapahit, Kerajaan Agraris Terkuat Se-Nusantara

uploads/news/2021/05/majapahit-kerajaan-agraris-terkuat-67783e76878a2db.jpg

"Komoditas pertanian yang terkenal dari kerajaan Majapahit adalah beras. Bahkan, dikatakan bahwa Majapahit memiliki sektor pertanian yang sangat kuat.."

JAKARTA – Banyak sejarah yang menceritakan alasan Indonesia disebut sebagai negara agraris atau negara yang bertumpu pada pertanian. Ini karena, Indonesia pernah mencapai masa keemasan dalam sektor pertanian. Puncak kejayaan tersebut tak lain hasil dari kesuksesan yang diraih oleh salah satu Kerajaan nusantara.

Nah, sejarah pertanian Indonesia ini tidak terlepas dari kejayaan kerajaan Majapahit loh. Kerajaan yang beribukota di Trowulan ini berada di wilayah aliran sungai Brantas, sungai kedua terbesar di pulau Jawa. Lokasi ini juga dekat dengan muara sungai Bengawan Solo.

Baca juga: Rahasia Pertanian Israel Maju Pesat

Sejarah mencatat, bahwa kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertajasa Jayawardhana. Majapahit mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh cucu Raden Wijaya, yakni Hayam Wuruk (1350-1389 M). Pada era Hayam Wuruk yang didampingi Mahapatih Gajah Mada, Majapahit meraih kemajuan di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam aspek pertanian.

Baca juga : Perhatikan Syarat Halal Pemotongan Ayam

Pada masa itu, penduduk kerajaan Majapahit memanfaatkan aliran sungai Brantas sebagai penunjang sektor pertanian, dan mayoritas penduduk kerajaan Majapahit kala itu bekerja sebagi petani.

Komoditas pertanian yang terkenal dari kerajaan Majapahit adalah beras. Bahkan, dikatakan bahwa Majapahit memiliki sektor pertanian yang sangat kuat karena memproduksi padi dalam jumlah yang sangat besar dengan hasil padi yang berkualitas. Hal ini karena lembah sungai Brantas dan Solo menjadi tempat memproduksi padi yang sangat subur. Majapahit mampu memproduksi padi sebanyak dua kali dalam kurun waktu satu tahun.

Sejak awal, Raden Wijaya memang memiliki visi membangun kerajaan dengan konsep kerajaan besar bercorak agraris. Ia sengaja memilih lokasi kerajaan yang berada di daerah Tarik di kawasan Sungai Brantas, untuk memusatkan pada kemajuan sektor pertanian.

Baca juga : Misteri Ayam Berkokok Malam Hari

Salah satu sumber sejarah yang bisa menceritakan kembali kejadian pada masa lalu adalah prasasti. Kalau sahabat tani pernah berkunjung ke Candi Borobudur dan Candi Prambanan, coba deh lihat cerita sejarah yang ada di dindingnya. Relief dinding tersebut menceritakan segala kegiatan pertanian pada masa kerajaan Majapahit dan menjadi salah satu bukti sejarah yang menggambarkan bahwa pada masa itu penduduk kerajaan sangat bergantung pada sektor pertanian. Di Candi Borobudur juga menggambarkan produk pertanian yang mereka hasilkan, misalnya seperti pisang, durian, tebu, manggis, kelapa, apel, dan nangka. Tidak hanya relief dinding, bukti sejarah lainnya bisa sahabat tani lihat dari prasasti batu yang menggambarkan raja sedang meletakan beras.

Baca juga: Canggih, Sensor Cuaca Penunjang Pertanian

Selain beras, rempah-rempah menjadi komoditas kedua yang menjanjikan. Tak heran, bangsa eropa begitu mengincar rempah-rempah yang ada di Indonesia. Kedatangan Belanda ke Indonesia tidak lain untuk mengincar rempah-rempah dan melakukan monopoli perdagangan melalui kongsi dagangnya, VOC. Saat itu, hasil utama Kerajaan Majapahit dalam sektor pertanian adalah padi, lada, cengkeh, pala dan kapas.

Kerajaan Majapahit juga mengembangkan pertanian sawah dan ladang dengan sistem pengerjaan secara bergilir. Dengan menerapkan sistem ini, lahan yang digunakan akan lebih lestari serta lebih terjaga kesuburan tanahnya sehingga mampu menghasilkan produk pertanian dalam jangka panjang.

Baca juga : Ini Penyebab Peternak Lele Rugi

Related News