• 29 March 2024

Maggot, Solusi Penguraian Sampah Organik

uploads/news/2021/04/maggot-solusi-penguraian-sampah-79408202e1dffc6.jpg

"Budidaya maggot skala rumahan yang diterapkan Bank Sampah Budi Luhur yaitu Masyarakat diajak untuk memilah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat"

Jakarta - Belatung BSF (Black Soldier Fly) atau yang biasa disebut maggot. Lalat ini berbeda dengan lalat-lalat yang sering sahabat tani jumpai lingkungan. Lalat tentara hitam ini justru menjadi hewan yang berjasa dalam penguraian sampah organik.

Sebab, lalat ini tumbuh pada sampah-sampah organik seperti sisa-sisa makanan dan tidak menimbulkan penyakit. Proses pertumbuhan lalat tentara hitam, dimulai dari perkawinan antara BSF jantan dan betina. Lalu menghasilkan telur dan lahirnya bayi larva yang disebut maggot.

Tutik Sri Susilowati, Ketua Klinik Bank Sampah Budi Luhur yang berada di RT.10/RW.2, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Wanita yang akrab disapa umi ini, Bekerja sama dengan satuan pelaksana lingkungan hidup Kecamatan Pesanggrahan, untuk budidaya maggot.

Baca Juga: Magot Kering Ala TPS-3R Bogor

“Awal umi ide budidaya maggot sebenarnya dari satuan pelaksana lingkungan hidup Kecamatan Pesanggrahan. Karena menang kami Bank Sampah Budi Luhur bekerja sama dengan mereka. Disana juga pusat budidaya maggot Kecamatan Pesanggrahan. Pertama-tama umi karena geli. Tetapi melihat potensi besar dalam maggot ini untuk mengurai sampai organik. Jadinya umi memberanikan diri untuk budidaya sampai sekarang,” ujar Tutik saat di wawancarai Jagadtani.id.

Budidaya maggot skala rumahan yang diterapkan Bank Sampah Budi Luhur yaitu Masyarakat diajak untuk memilah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat.

“Umi memang disini budidaya maggot skala rumahan. mengajak masyarakat untuk memilah sampah organik seperti sisa-sisa makanan mereka agar dapat terurai dengan baik. Alhamdulillah dengan budidaya maggot tersebut, umi dapat mengurai sampah organik sekitar 12 sampai 14 kilogram perharinya,” ungkapnya.

Baca Juga: Menggali Potensi Black Soldier Fly

Maggot merupakan larva serangga BSF yang dapat mengubah material organik menjadi biomasssa. Umi Tutik menjelaskan, ia membagikan jenis sampah organik tersebut kedalam dua kelompok. “Semua jenis sampah organik bisa. umi membedakannya kedalam dua jenis sampah organik untuk pakan maggot. Satu organik basah dan organik kering. kalau basah itu terdiri dari sisa-sisa makanan matang. Sedangkan yang kering itu seperti sisa-sisa sayuran,” tambahnya.

Membutuhkan waktu sekitar 40 sampai 44 hari untuk BSF menjadikan maggot. Setelah melewati proses perkawinan BSF selama dua sampai tiga hari dan menghasilkan telur BSF selama tiga sampai empat hari yang melahirkan bayi maggot. Maggot membutuhkan waktu sekitar 25 hari untuk siap dipanen.

Media yang digunakan dalam budidaya maggot skala rumahan sederhana. Sahabat Tani Cukup siapkan bak kecil, nantinya akan dimasukkan sampah-sampah organik untuk pertumbuhan maggot. Selain dapat mengurai sampah organik, maggot juga bermanfaat sebagai pakan ternak. Maggot memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Baik protein, asam amino, asam lemak, dan mineral.

Baca Juga: IPB Kenalkan BSF ke Masyarakat

“Kandungan protein dan gizi yang ada pada maggot memang sangat bagus untuk pakan ternak dan unggas. Ada beberapa jenis hewan yang bisa memakan maggot hidup-hidup. Contohnya seperti bebek dan ayam. Tapi menurut umi sendiri, baik kering dan basah semuanya ada manfaat. Jadi, manfaatnya ada sesuai porsi masing-masing,” tutupnya.

Baca Juga: Manfaat Sesungguhnya dari BSF

Related News