• 19 April 2024

KKP Kembangkan Aplikasi untuk Nelayan

uploads/news/2021/03/kkp-kembangkan-aplikasi-untuk-71611bb5477cf94.jpg

(Aplikasi) ini mengkombinasikan data-data satelit. Data-data observasi dan pemodelan kita padukan semua.

JAKARTA - Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tengah mengembangkan aplikasi berbasis android bernama “Laut Nusantara”.

Menurut Kepala Pusat Riset Kelautan BRSDM, I Nyoman Radiarta, hadirnya aplikasi tersebut bertujuan sebagai motor penggerak transformasi nelayan dari “mencari ikan” menjadi “menangkap ikan” melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Hanya dalam satu genggaman aplikasi, nelayan dapat merencanakan kegiatan penangkapan ikan dengan lebih baik, mulai menentukan secara mandiri lokasi penangkapan ikan terdekat, estimasi kebutuhan BBM, dan estimasi harga jual, dengan tetap mempertimbangkan kondisi cuaca dan gelombang saat bekerja di laut.

(Aplikasi) ini mengkombinasikan data-data satelit. Data-data observasi dan pemodelan kita padukan semua. Jadi ini real time, setiap hari kita perbarui datanya. Selain ini, pun kita coba mengkombinasikan dengan berbagai kemudahan,” ujar I Nyoman Radiarta dalam keterangan resminya, Sabtu (27/3).

Baca juga: Sidolpin, Aplikasi untuk Nelayan Bateng

Ia mengungkapkan, saat ini terdapat pengembangan berupa fitur baru yang mampu menunjukkan tiga jenis ikan dengan nilai ekonomis tinggi, yaitu yellowfin tuna, bluefin tuna, dan tuna albacore.

Sebelumnya di aplikasi Laut Nusantara baru ada tiga ikan, yaitu ikan lemuru, tuna mata besar, dan cakalang.

Kami dari BRSDM. Jadi aplikasi ini sudah versi kelima. Jadi kita mengkombinasikan antara lokasi ikan secara nasional, kemudian lokasi ikan secara spesies. Ada lemuru, ada  berbagai spesies tuna serta lokasi ikan secara nasional,” kata Nyoman.

Baca juga: Untung Besar dengan Jesika Mobile

Dalam mengembangkan aplikasi ini, Balai Riset dan Observasi Laut BRSDM juga bekerjasama dengan PT. XL Axiata Tbk.

Meskipun kita sudah kerja sama dengan XL Axiata, tapi semua platform bisa menggunakan aplikasi ini,” lanjut Nyoman.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam kunjungan kerjanya di Kampung Nelayan Maju, Desa Suak Gual, Belitung, Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (26/3), mendorong pemerintah daerah untuk mengajarkan aplikasi Laut Nusantara.

Ya nelayan diajarin. Ada Pak Bupati. Pak Kades sudah tahu belum ada aplikasi Laut Nusantara? Ya harus tahu,” ujarnya.

Related News