• 26 April 2024

Cara Pembenihan Teripang Pasir

uploads/news/2021/02/cara-pembenihan-teripang-pasir-3488076d4e20d81.jpg

Teknik budidayanya cukup sederhana dan permodalan yang diperlukan relatif kecil.

JAKARTA - Teripang dikenal sebagai salah satu komoditas laut yang banyak dicari, karena memiliki khasiat untuk memelihara kesehatan.

Teripang juga salah satu komoditi bernilai ekonomis tinggi yang memiliki bentuk lonjong, biasa disebut mentimun laut.

Karena teripang merupakan organisme air laut, sangat cocok dibudidayakan masyarakat pantai.

Baca juga: Budidaya Teripang Pasir Cegah Kepunahan

Ini karena teknik budidayanya cukup sederhana dan permodalan yang diperlukan relatif kecil.

Masyarakat di daerah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara (Kolaka), Lampung, dan Riau juga telah lama melakukan budidaya teripang.

Hanya saja, benih yang dibudidayakan masih berasal dari alam. 

Dengan banyaknya pencari benih teripang, membuat pembenihan budidaya teripang menjadi usaha yang sangat menjanjikan.

Pada 1992 Balai Budidaya Laut Lampung pun telah berhasil memijah teripang pasir atau teripang putih (Holothuria scabra).

Selain itu, terdapat pula beberapa jenis teripang yang ada di Indonesia dan sebagian besar jenis-jenis teripang tersebut bernilai komersial tinggi.

Karena itu, berikut merupakan cara pembenihan teripang laut:

Pemeliharaan induk

Secara morfologi teripang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya.

Induk teripang pasir yang digunakan berukuran lebih dari 400 gram.

Lokasi pemeliharaan sebaiknya di kolam air laut yang tidak terpengaruh oleh air tawar.

Proses kematangan gonad yang dipelihara di kolam laut dapat terjadi sepanjang tahun, sehingga pemijahan dapat dilakukan pada bulan gelap atau terang bulan

Pemijahan

Induk-induk yang telah diseleksi dimasukkan ke dalam keranjang dan digantung di bawah sinar matahari secara langsung pada siang hari.

Kemudian, pada sore hari, teripang dibawa keruangan pemijahaan dan ditempatkan ke dalam baskom yang telah diisi air laut bersih.

Proses pemijahan umumnya terjadi antara pukul 18.00-23.00 WIB.

Setelah terjadi pemijahan, lakukan pencucian telur untuk membuang kotoran dan sisa-sisa sperma.

Pemijahan larva

Telur-telur akan menetas menjadi auricularia awal sekitar 31 jam setelah terjadi pembuahan.

Baca juga: Riset Biota Laut untuk Imunitas

Setelah itu, pelihara larva di dalam bak dari bahan fiber atau beton dengan volume 4-10 meter persegi.

Pakan yang diberikan berupa alga bersel tunggal seperti Dunaliella sp., Isochrysis sp., Phaeodactylum sp., dan Nannochloropsis sp.

Pakan-pakan yang diberikan berkisar 200.000-500.000 sel per milliliter.

Setelah 60 hari, larva berubah menjadi juvenil berukuran 2-3 centimeter.

Related News