• 24 April 2024

Riset Biota Laut untuk Imunitas

uploads/news/2020/08/riset-biota-laut-untuk-72065cfab35e18f.jpg

Bahan alam hasil laut (marine natural products) yang dilaporkan dapat meningkatkan imunitas tubuh diantaranya omega 3, peptida/protein, vitamin, mineral, beta glukan dan senyawa bioaktif lainnya.

JAKARTA - Semua negara berlomba dalam melakukan riset dalam upaya mengendalikan meluasnya wabah COVID-19.

Mulai dari melakukan penelitian untuk vaksin, obat, hingga bagaimana upaya manusia agar tetap fit menjaga stamina tubuh.

Salah satu riset Institut Pertanian Bogor (IPB) University yang berhasil mendapat pendanaan dari pemerintah Republik Indonesia akan dilakukan oleh Dr. Kustiariyah Tarman, dosen dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University dan tim, terkait riset peningkatan imunitas dari biota laut.

Menurut Dr. Kustiariyah, Departemen Teknologi Hasil Perairan sudah secara berkelanjutan meneliti dan mengembangkan biota laut untuk berbagai produk pangan, maupun non pangan.

Riset ini rencananya akan dilaksanakan dua tahun.

Tahun pertama, ia akan fokus untuk formulasi dan karakterisasi produk yang dihasilkan.

Lalu, tahun kedua untuk menentukan masa simpan atau stabilitas selama penyimpanan dan uji khasiatnya.
Ia mengaku tertarik untuk melakukan riset terkait biota laut untuk imunitas.

Karena menurutnya sudah banyak literatur, baik berupa publikasi ilmiah maupun pengalaman empiris masyarakat tentang manfaat biota laut yang dapat meningkatkan imunitas.

Disamping itu, Indonesia juga memiliki kekayaan hayati laut yang keragamannya sangat tinggi, namun masih banyak biota laut yang belum dieksplorasi.

Bahan alam hasil laut (marine natural products) yang dilaporkan dapat meningkatkan imunitas tubuh diantaranya omega 3, peptida/protein, vitamin, mineral, beta glukan dan senyawa bioaktif lainnya. Komponen atau senyawa tersebut diantaranya dapat kita ekstrak dari ikan, makroalga/rumput laut, mikroalga, invertebrata contohnya teripang, fungi laut dan lain sebagainya,” ujarnya dalam keterangan resmi IPB belum lama ini.

Saat ini, menurutnya, Indonesia merupakan salah satu produsen utama di dunia untuk berbagai biota laut, diantaranya tuna, rumput laut dan udang.

Keragaman hayati laut Indonesia sangat tinggi dan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi produk bernilai tambah.

Namun, saat ini masih banyak sumber daya hayati laut Indonesia yang belum dieksplorasi.  

Menurutnya, pemanfaatan biota laut di Indonesia hingga kini masih belum maksimal, contohnya yaitu rumput laut.

Indonesia merupakan produsen utama rumput laut di dunia.

Sayangnya, sebagian besar rumput laut tersebut masih diekspor dalam bentuk rumput laut kering atau sebagai bahan baku (raw materials).

Tantangannya, lanjutnya, yaitu pengembangan biota laut menjadi produk bernilai tambah.

Selain itu, perlu kerja sama berbagai pihak yaitu peneliti, baik dari perguruan tinggi, maupun lembaga penelitian, swasta atau industri, pemerintah dan masyarakat.

Jika kerja sama tersebut sudah terjalin dengan baik, maka pengembangan produk berbasis biota laut dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.

Produk suplemen yang akan kami teliti adalah salah satu bentuk pengembangan produk berbasis biota laut. Selain untuk bahan pangan dan suplemen, biota laut juga mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan produk obat dan kosmetik. Biota laut mengandung berbagai senyawa bioaktif diantaranya sebagai antimikroba, antikanker, dan antioksidan,” ujarnya.

Dengan riset ini diharapkan akan tersedianya suplemen berbasis biota laut yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.

Selain itu, meningkatnya nilai tambah biota laut yang digunakan juga dapat menjadi pemicu bagi masyarakat pesisir untuk menyediakan bahan baku yang digunakan, misalnya dengan kegiatan budidaya teripang. 

Dr. Kustiariyah berharap, riset ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Related News