• 25 April 2024

Mengenal Si ‘Glowing,’ Katak Papua

uploads/news/2020/12/mengenal-si-glowing-katak-19457bf0398348a.jpg

Jari-jarinya mempunyai selaput itu yang membuat bisa nempel dimanapun dan nggak jatuh. Suaranya juga agak panjang. katak hijau dari genus Litoria yang dijumpai di kawasan utara daratan Papua.

JAKARTA - Katak Papua merupakan salah satu jenis amfibi yang sangat istimewa.

Katak Papua bisa hidup dan berkembang biak pada daerah dengan ketinggian 3.800 meter di atas permukaan laut.

Sesuai namanya, jenis katak ini merupakan endemik Papua dan tidak ditemukan di daerah lain.

Baca juga: Terancam Punahnya si Kodok Merah

Di tempat asalnya, katak ini ternyata merupakan sumber protein berharga bagi masyarakat Papua yang tinggal di dataran tinggi.

Berdasarkan habitatnya dibedakan menjadi katak pohon, katak tanah, dan katak air.

Jika Sahabat Tani ingin menjumpai Katak Papua, tak perlu berkunjung ke Papua, kalian bisa berkunjung ke Chimaru Reptil yang berlokasi di Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.

Jari-jarinya mempunyai selaput itu yang membuat bisa nempel dimanapun dan nggak jatuh. Suaranya juga agak panjang. katak hijau dari genus Litoria yang dijumpai di kawasan utara daratan Papua. Jenis baru ini hampir sama dengan Litoria graminea dan Litoria infrafrenata. Yang membedakan dengan Litoria graminea adalah keberadaan baris putih di bagian pinggir yang kuping yang tidak tampak,” ujar Ewil Zulfie, pemilik Chimaru Reptile.

Ewil mengaku, ia biasanya menjual katak papua ini mulai Rp150.000 per ekornya.

Uniknya, jika dilihat sekilas, katak ini memiliki kulit yang tampak licin dan halus seperti agar-agar.

Seperti katak pada umumnya, katak papua aktif pada malam hari.

Pada siang hari, dia akan tertidur dan beristirahat.

Makanannya dia standar, paling saya kasih serangga saja. Makannya seminggu sekali. Tapi karena dia sering kencing, jadi harus rajin-rajin dibersihkan kandang dan dia juga harus rajin mandi. Kalau mau dipelihara di rumah,” ujar pria yang pernah bekerja di restoran cepat saji tersebut.

Para peneliti sendiri menemukan katak hidup di hutan dataran rendah di sekitar Desa Utai di bagian Barat Daya Papua.

Laporan mengenai jenis baru ini ditulis oleh Stephen J. Richards, Paul Oliver, Chis Dahl dan Burhan Tjaturadi, bertajuk: A new species of large green tree frog (Anura: Hylidae: Litoria) from northern New Guinea, dalam jurnal ilmiah zootaxa 1208:57-68,2006.

Baca juga: Daftar Merah Hewan Terbaru IUCN

Tanah Papua memang merupakan kawasan yang memiliki berbagai macam jenis katak terkaya di dunia.

Masih banyak rahasia alam yang belum terungkap di kawasan ini.

Misalnya, saat ini saja telah dijumpai lebih dari 280 taksa kodok, dan dari klasifikasi tersebut diperkirakan jumlah kodok Papua akan mencapai hingga 600 spesies.

 

Related News