• 29 March 2024

Mengkudu, Buah Pahit Kaya Manfaat

uploads/news/2020/11/mengkudu-buah-pahit-kaya-183112efc5f770c.jpg

Mengkudu bisa mengobati liur berdarah, kencing manis, cacingan, cacar air, kegemukan, sakit pinggang, sakit perut, dan perut mulas karena masuk angin.

JAKARTA - Buah mengkudu pastinya sudah tidak asing lagi di telinga Sahabat Tani.

Buah ini banyak ditemukan di Australia, India, dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia, buah ini memiliki banyak nama seperti; keumeudee (Aceh); pacekemudukudu (Jawa); cangkudu (Sunda); kodhuk (Madura); tibah (Bali).

Baca juga: Dewa Belimbing dari Kota Depok

Sedangkan di luar negeri, buah ini juga memiliki nama populer seperti; noni (Hawai‘i); Indian mulberry (English); lada (Guam, Northern Marianas); nono (Cook Islands, Tahiti); non (Kiri- bati); nonu, nonu atoni, gogu atoni (Niue, Samoa, Tonga, Wallace, Futuna); nen, nin (Marshall Islands, Chuuk); ke-sengel, lel, ngel (Palau), kura (Fiji), canary wood (Australia).

Tanaman ini dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi, iklim kering maupun iklim basah, tanah masam atau berbatu, dan tahan terhadap salinitas.

Buah berwarna putih kekuningan ini memiliki daging, dan mempunyai aroma yang khas.

Mengkudu sendiri dapat berbuah sepanjang tahun.

Biji mengkudu berukuran kecil, panjang 4 milimeter, berwarna coklat kemerahan, berbentuk segitiga, dan memiliki ruang udara yang mencolok.

Satu mengkudu mengandung biji sebanyak 100-150 biji.

Melansir Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), dalam 100 gram mengkudu terdapat 167 kalori.

Selain itu, juga terdapat vitamin A 395,85 IU, vitamin C 175 miligram, niasin 2,5 miligram, zat besi 9,17 miligram, kalsium 325 miligram, natrium 335 miligram, kalium 1,12 miligram, protein 0,75 gram, lemak 1,50 gram, dan karbohidrat 51,67 gram.

Buah ini mengandung zat scopoletin yang bermanfaat untuk melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, anti-bakteri dan anti-jamur, anti-inflamasi, analgesik, penghambat histamin, kondisi rematik, alergi, gangguan tidur, sakit kepala migrain, depresi, dan penyakit alzheimer,” tulis Balittro dalam keterangan resminya belum lama ini.

Sedangkan senyawa anthraquinones yang ada di dalam mengkudu berfungsi sebagai, antiseptic, antibakteri hingga antikanker.

Kandungan polysaccharides juga dapat digunakan sebagai pembangkit imun, anti-bakterial, anti-tumor, dan anti-kanker.

Selain itu, zat alizarin dalam mengkudu bisa memutus darah dari pembuluh ke tumor.

Sedangkan kandungan alkaloids bisa mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur pembentukan protein pada membran sel dalam tubuh, hingga memperbaiki sel rusak.

Kemudian ada juga zat morindon yang digunakan sebagai pencahar di kolon, bersifat anti-bakteri serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Pemanfaatan mengkudu dalam pengobatan tradisional sebagai obat tekanan darah tinggi, antioksidan, beri-beri, radang ginjal, radang empedu, radang usus, radang amandel, menghambat pertumbuhan tumor, menghambat sel yang menyebabkan kanker, melancarkan kencing, disentri, sembelit, nyeri limpa, limpa bengkak hingga sakit liver,” jelas Balittro.

Tak hanya itu, mengkudu bisa mengobati liur berdarah, kencing manis, cacingan, cacar air, kegemukan, sakit pinggang, sakit perut, dan perut mulas karena masuk angin.

Baca juga: Manfaat Mangga bagi Kesehatan Tubuh

Sedangkan untuk kecantikan, mengkudu bisa digunakan untuk kulit kaki yang terasa kasar, menghilangkan ketombe, antiseptik, peluruh haid, pembersih darah.

Mengkudu biasanya dapat dimakan langsung dan dapat dibuat menjadi jus.

Rebusan buah serta kulit batang atau akarnya, dapat digunakan digunakan untuk mencuci luka dan eksim.

Related News