• 23 April 2024

Hobi Makan Pedas Berujung Bertani

uploads/news/2020/11/aroma-cabai-di-sudut-66403ffcdc31680.jpg

"Awalnya karena saya dan keluarga saya yang memang sangat suka dengan cabai, sebagai bumbu untuk makanan yang pedas”

KARAWANG - Sahabat Tani pecinta makanan pedas pastinya sudah akrab dengan cabai?

Ya, cabai merupakan salah satu tanaman yang sangat populer di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sebagai penguat rasa makanan.

Rasanya yang mampu menimbulkan rasa pedas, membuat cabai banyak digemari masyarakat.

Baca juga: Semangat Petani Cabai Pinggir Ciliwung

Salah satu penggemar cabai yaitu Firman Harja, yang juga petani cabai asal Kelurahan Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

"Awalnya karena saya dan keluarga saya yang memang sangat suka dengan cabai, sebagai bumbu untuk makanan yang pedas,"ucapnya saat ditemui JagadTani.id.

Dari kesukaannya tersebut, ia pun memutuskan untuk bertani cabai dengan membeli dua sachet biji cabai berisi 75 biji di toko online.

"Sebenarnya dari saya lulus sekolah tahun 2013, saya sudah diajarkan bertani oleh orang tua saya, yang kebetulan seorang petani," katanya.

Firman juga menjelaskan, untuk bertani cabai membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam merawat tanaman cabai, mulai dari benih hingga panennya.

"Untuk perawatan cabai, biasanya saya lihat dulu batang dan daun daunnya. Jika tidak lembut, maka saya kasih pestisida untuk perangsang daun dan buah,"jelasnya.

Baca juga: Tersengat Pedas Cabai Hitam

Dari usaha dan semangatnya untuk bertani cabai, kini Firman berhasil memanen 15 kilogram dalam kurun waktu satu minggu.

Jika dihitung-hitung, satu tangkai tanaman cabai di tempatnya, bisa menghasilkan hampir setengah kilogram cabai.

"Biasanya dalam satu minggu itu kurang lebih bisa panen 15 kilogram, dan untuk satu kilogramnya itu tergantung harga pasaran. Kalau saya biasanya untuk satu kilogram (dijual) Rp12.000. Jadi dalam seminggu kira-kira saya bisa dapat omset Rp180.000. Alhamdulillah buat makan juga cukuplah," tutupnya.

Related News