• 18 April 2024

Stroberi, Sang Ratu Vitamin C

uploads/news/2020/08/stroberi-sang-ratu-vitamin-20889fac16a6a77.jpg

Satu cangkir stroberi (se-pak) mengandung 85 miligram vitamin C. Itu lebih dari 140% nilai harian untuk vitamin C, serta lebih baik didapatkan dari satu jeruk,

JAKARTA - Stroberi merupakan buah segar berwarna merah yang rasanya manis dan asam.

Ia berasal dari Chili, Amerika Selatan, dan merupakan bagian dari keluarga Rosaceace.

Meski buah ini bukan berasal dari Indonesia, namun Sahabat Tani dapat menemukannya dengan mudah di sejumlah pasar dan juga pedagang kaki lima.

Baca juga: Asam Jawa, Si Obat Serbaguna

Stroberi (Fragaria spp.) juga mudah dibudidayakan dan dapat ditemukan di daerah dataran tinggi seperti Lembang, Cianjur, Sukabumi (Jawa Barat), Batu dan Situbondo (Jawa Timur), Magelang (Jawa Tengah) dan sebagainya.

Selain bentuknya yang unik, di Jepang buah tersebut juga sering dijadikan dessert berkat rasa manis dan asam yang dapat menetralisir.

Melansir dari Health, satu cangkir stroberi hanya menyediakan 46 kalori, saat diiris dengan dua bagian yang sama mengandung 53 kalori, dan secangkir buah beri murni mengandung 74 kalori.

Kandungan vitamin C yang terdapat dalam stroberi juga mendukung kekebalan tubuh.

Selain berfungsi sebagai anti-oksidan, vitamin C menjaga kesehatan kulit.

Buah beri, termasuk stroberi sering disebut dapat meningkatkan kesehatan otak.

Dalam studi penelitian, saat wanita yang lebih tua mengkonsumsi satu sampai dua porsi stroberi (sebanyak delapan buah utuh) per minggu), akan mengalami berkurangnya kehilangan fungsi kognitif.

Beberapa jenis stroberi biasanya dibudidayakan di Indonesia yaitu, Sweet charlie (Amerika Serikat), Oso grande (California), hingga Nyoho (Jepang Selatan dan Korea).

Mengutip dari Real Simple, buah jenis beri ini mengemas lebih banyak Vitamin C daripada buah jeruk lainnya.

Satu cangkir stroberi (se-pak) mengandung 85 miligram vitamin C. Itu lebih dari 140% nilai harian untuk vitamin C serta lebih baik didapatkan dari satu jeruk,” ungkap Jenn LaVardera, RD, ahli gizi untuk Naturipe Farms.

Tak hanya itu, orang zaman Romawi kuno juga menganggap stroberi sebagai obat.

Mereka percaya, stroberi dapat menyembuhkan penyakit.

Karena itulah, ia digunakan untuk obat pingsan, depresi, batu ginjal, sakit tenggorokan, demam, dan juga bau mulut.

Manfaat lainnya yang ada pada buah ini yaitu, mencegah penyakit jantung.

Tingginya senyawa polifenol di dalam stroberi, dapat memberikan efek pencegahan pada penyakit jantung.

Kandungan kalium dan serat pada stroberi, juga bisa mendukung kesehatan jantung.

Baca juga: Mengolah Stroberi menjadi Dessert Lezat

Selain itu, stroberi juga dapat meringankan sembelit.

Hal itu, terbukti pada kadar air dan seratnya yang tinggi dengan mudah membantu tubuh terhidradi, serta menjaga sistem pencernaan.

Memakan stroberi secara rutin tentu baik untuk tubuh, namun dengan mengkonsumsi secara berlebihan dan tidak sesuai anjuran dokter, hal itu akan berakibat pada kesehatan tubuh.

Related News