• 27 April 2024

Karantina Merauke Gencarkan Program ‘Gratieks’

uploads/news/2020/08/karantina-merauke-gencarkan-program-973180c43b8a92f.jpg

Kita dorong produk-produk pertanian yang memang lebih fokus kepada non pangan yang dikonsumsi di kita.”

MERAUKE – Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Merauke mendorong program Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks) melalui produk pertanian yang digagas oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo.  

Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Merauke, Sudirman, SP melaporkan kinerja ekspor dari Kabupaten Merauke, Papua.

Seperti ekspor crude palm oil (CPO) atau kelapa sawit dari salah satu perusahaan kelapa sawit terhitung mulai periode Januari-Mei 2020 sudah terlaksana ekspor sebanyak tiga kali.

Baca juga: Asa Lumbung Pangan Nimbokrang

Pada Januari, ekspor CPO sebanyak 6.300.250 kilogram dengan nilai barang Rp51.158.038.120,00.

Kemudian April terdapat dua kali ekspor, yaitu sebanyak 1.500.855 kilogram dan 5.300.200 kilogram dengan nilai barang Rp24.517.967.280,00 dan Rp86.584.067.200,00.

"Kita dorong produk-produk pertanian yang memang lebih fokus kepada non pangan yang dikonsumsi di kita. Kalau pangan, padi/beras, jagung harus mewajibkan dulu kebutuhan masyarakat Indonesia. Kalau lebih baru boleh ekspor,” tutur pria berdarah Jawa Barat ini kepada Jagadtani.id di ruang kerjanya, Selasa (4/8) kemarin.

Dia mengakui, Merauke saat ini sedang surplus beras.

Apa lagi, ketika kebutuhan domestik sudah terpenuhi dan kelebihan beras, maka bisa di ekspor.

Oleh karenanya, produk-produk turunan, produk baru seperti gaharu dan gambir di Merauke juga digencarkan dengan melakukan verifikasi luas lahannya.

Hal itu, sejalan dengan upaya Badan Karantina Pertanian yang terus mendorong ekspor sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan atau nilai tambah baik petani maupun pelaku agribisnis di tengah keterbatasan karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Manisnya Omzet Madu Sialang

Meski tak dipungkiri, sejak adanya COVID-19 yang dirasakan mulai Maret 2020, berdampak juga pada penurunan target yang direncanakan.

Gratieks sendiri digadang-gadang dapat memberikan kontribusi positif untuk ekonomi nasional dan kesejahteraan petani dalam lima tahun ke depan.

Selain itu, pemerintah juga mengklaim berhasil memfasilitasi ekspor komoditas lokal, serta memproteksi terjadinya impor.

Berbicara ekspor, kita berarti 3K yakni kualitas, kuantitas dan kontinyu dijaga,” tandas Sudirman.

Related News