• 19 March 2024

Naik Daun Kunyit Hitam 

uploads/news/2020/07/naik-daun-kunyit-hitam--751102d8332fe4c.jpg

Kunyit hitam sekarang memang lagi ramai (dicari dan dibeli).

BOGOR - Sebagian besar orang mungkin masih terasa asing dengan kunyit hitam.

Tanaman bernama latin Curcuma caesia ini, bentuknya tak jauh berbeda seperti tanaman kunyit pada umumnya.

Namun, kunyit ini memiliki rimpang berwarna hitam jika sudah matang. 

Budidaya kunyit hitam terbilang masih sulit dijumpai atau langka.

Tak heran, apabila tanaman asal India itu memiliki nilai komersial atau harga jual yang cukup tinggi di pasaran.

Baca juga: Memetik Anggur di Atap Rumah

Hal itu seperti diungkapkan Hari Maulana, pembudidaya kunyit hitam di Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Kunyit hitam sekarang memang lagi ramai (dicari dan dibeli). Saya juga baru akhir-akhir ini membudidayakannya untuk diperbanyak di kebun," ujar Hari kepada JagadTani.id belum lama ini.

Hari sendiri mengaku sudah cukup lama menanam kunyit hitam.

Namun, selama ini tidak dikomersilkan hanya sebatas koleksi tanaman herbal di rumahnya.

Waktu itu, lanjutnya, ia mendapatkan bibit kunyit hitam dari IPB. 

Ia mengatakan, harga bibit kunyit hitam di pasaran saat ini terbilang tinggi dibandingkan tanaman sejenisnya.

Harga bibit juga ditentukan dari jumlah tunas, di samping kualitas tanaman.

"Yang dijual sekarang satu tunas bisa dihargai Rp125.000. Tiga tunas bisa sampai Rp250.000. Itu untuk bibit. Sedangkan rimpangnya, harganya mulai dari Rp3.500.000 sampai Rp5.000.000 per kilogram," ungkapnya.

Menurutnya, tingginya harga kunyit hitam dikarenakan kelangkaan dari tanamannya.

Selain itu, kunyit hitam dipercaya memiliki khasiat yang berbeda dengan tanaman herbal lainnya.

"Sepengetahuan saya, yang memang sudah jelas khasiatnya, dan di pasar online internasional pun rimpang kunyit hitam ini untuk obat kuat," ungkapnya.

Pada masa tanam kali ini, pemuda berusia 34 itu tengah membudidayakan 50 indukan dalam polybag.

Sementara, untuk bibit yang siap untuk dijual terdapat seratus polybag.

Hari juga mengaku tak kesulitan sama sekali dalam hal pemasarannya.

Rata-rata pembeli atau konsumen yang sudah tahu lewat akun media sosial-nya datang langsung ke kebun. 

"Mereka datang ke sini. Ada yang beli satuan untuk koleksi, ada juga beli borongan untuk diperbanyak lagi. Sempat juga alami pesanan banyak, tapi ketersediaan terbatas," ucapnya.

Untuk membudidayakan kunyit hitam, kata dia, cukup mudah hampir sama dengan tanaman rimpang lain, seperti jahe dan kunyit biasa.

Begitu juga media tanamnya dari tanah kompos, pupuk kandang dan arang sekam.  

"Jadi tidak sulit. Perawatan juga sama tapi media tanam harus gembur. Penyiraman dapat dilakukan setiap hari disesuaikan dengan kondisi cuaca ketika musim hujan," jelasnya.

Baca juga: Keampuhan Botol Kuning Perangkap Hama 

Ia juga menjelaskan, rimpang kunyit hitam baru dapat dipanen setelah memasuki usia tanam yang cukup, yakni 1,5 tahun.

Dari usia itu, setiap tanaman dapat menghasilkan paling banyak 500 gram rimpang.

"Sekali panen dengan kalau kondisi tanaman sehat dan memiliki rumpun yang banyak itu bisa mencapai 300 sampai 500 gram rimpang," pungkasnya.

Related News