• 29 March 2024

Senyum Petani Cengkeh Lahat

uploads/news/2020/07/senyum-petani-cengkeh-di-62046ad23be193d.jpg

Cengkeh saat ini Rp55.000 per kilogram-nya, tadinya Rp50.000 saja.”

LAHAT - Selain kopi dan karet, cengkeh menjadi komoditas unggulan provinsi Sumatera Selatan.

Pasalnya, harga kopi dan karet saat ini masih anjlok, namun tidak bagi cengkeh.

Kini petani cengkeh di Kabupaten Lahat masih bisa tersenyum, setelah harga jual mulai merangkak naik.

Baca juga: Memanen Untung dari Lahan Kosong

Untuk perbandingan saja harga biji kopi merah masih di Rp20.000-an.

"Cengkeh saat ini Rp55.000 per kilogram-nya, tadinya Rp50.000 saja," kata Jusmin salah satu petani, belum lama ini.

Ia mengaku sangat terbantu dengan harga cengkeh saat ini, sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Menurutnya, harga cengkeh tidak turun dan cukup stabil, tidak seperti kopi dan karet.

Ia menambahkan, tadinya cengkeh dipandang sebelah mata, karena dinilai tak menguntungkan lagi.

Namun, perlahan dirinya kembali menanam cengkeh ketimbang kopi.

"Awalnya cengkeh dijadikan tanaman tumpang sari di perkebunan kopi," kata dia.

Bahkan setelah panen cengkeh, untuk pengolahannya juga cukup mudah.

Diakuinya, pengolahan cengkeh tidak seberat seperti kopi, kayu manis atau hasil bumi lainnya.

"Cengkeh hanya dijemur tiga hari berturut-turut, tapi harus panas terik maka cepat kering," katanya.

Baca juga: Mudahnya Mengurus 'Kerbau Pampangan'

Memang, di tempatnya masih banyak petani yang belum mau menanam cengkeh.

"Cengkeh hanya ditanam dibeberapa batang saja dan kebanyakan di sela sela tanaman kopi. Ya sebenarnya yang kita tahu harga cengkeh ini selalu tinggi," ungkapnya.

Bahkan, hingga saat ini harga cengkeh masih di angka Rp100.000 seperti di awal 2000-an.

Related News