• 27 April 2024

Memanen Untung dari Lahan Kosong

uploads/news/2020/07/memanen-untung-dari-lahan-4733287be851f9c.jpeg

Sebelum COVID-19 sudah ada tanaman yang kita tanam tetapi sejak wabah terjadi kita membuka lahan lebih besar lagi.

PALEMBANG - Di Kelurahan/Kecamatan Sako, Kota Palembang, Sumatera Selatan, terdapat kampung tanaman yang tepatnya berada di Lorong Bumi Sako Damai dan Lorong Margoyoso.

Warga di kedua lokasi tersebut, memanfaatkan lahan kosong yang belum dijadikan bangunan sebagai lahan untuk bercocoktanam.

Sebelum dijadikan perebunan, lahan kosong ini merupakan sarang hewan reptil seperti ular dan biawak.

Baca juga: Akuaponik Bambu Ala Wakapolsek

Lahan ini pun mulai digarap serius oleh warga, sejak pandemi COVID-19 mulai ada di Palembang.

Untuk memanfaatkan lahan kosong dan menambah pendapatan, akhirnya warga memutuskan untuk berkegiatan bercocoktanam dan beternak.

Hal itu, menjadi solusi ketahanan pangan bagi kampung mereka.

Di Bumi Sako Damai sendiri, memiliki jumlah penduduk sekitar 2.400 jiwa dengan 600 rumah yang terbagi dalam tiga RT yaitu, 097, 098, 099.

Kini, perangkat kampung dan warga menyulap lahan yang tidak terpakai di sepanjang masuk kampung untuk kegiatan bercocoktanam dan membuat kolam ikan.

Tidak terhitung banyak sayuran dan tanaman obat, serta ikan yang dapat dibeli warga untuk keperluan sehari-hari.

"Sebelum COVID-19 sudah ada tanaman yang kita tanam tetapi sejak wabah terjadi kita membuka lahan lebih besar lagi. Kita tanam sawi, kangkung, terong, bayam, kacang panjang, ubi, jagung dan masih banyak lagi,” Jelas Ketua RT 098 BSD, Agus, belum lama ini.

Agus menambahkan, bila musim panen maka warga dapat membeli dengan harga murah.

Hasil uangnya itu bisa diputar lagi untuk membeli bibit lagi," jelasnya.

Tentunya, dengan hadirnya lahan tanaman ini bisa membantu warga.

Apalagi, warga di sana rata-rata pekerjaannya seperti security hingga cleaning service di perusahaan swasta.

Hampir sama dengan Lorong BSD, di Lorong Margoyoso juga menggunakan lahan yang tidak terpakai untuk dijadikan lahan tanaman.

Koordinator warga, Tris mengakui, pemanfaatan lahan kosong untuk berkebun menjadi solusi untuk menambah penghasilan di tengah situasi sulit saat ini.

Banyak warga yang menanam sayur-sayuran di lahan milik warga . Selain sayuran, warga juga membudidayakan ikan, mulai dari lele, nila, hingga patin” katanya.

Menurutnya, lahan kosong yang digunakan warga merupakan tanah wakaf yang sangat membantu warganya.

Inisiatif untuk membuat lahan yang tadinya banyak ditemukan ular, kini menjadi produktif dengan banyak dibuat seperti kebun dan jeramba ikan.

Baca juga: Ketahanan Pangan ala Milenial Bogor

"Jadi kebunnya kita gunakan lahan kosong milik warga dan wakaf. Kita tanami tanaman obat, sayuran. Kalau ikan sudah ada puluhan ribu bibit yang disebar di 12 kolam” katanya.

Bila panen, sayuran dan ikan akan dijual ke warga setempat dengan harga yang lebih murah.

Kita jual harga di bawah pasar untuk keperluan bibit lagi," pungkasnya.

Related News