• 29 March 2024

Konsumsi Teh Ganoderma untuk Kesehatan

uploads/news/2020/05/konsumsi-teh-ganoderma-untuk-840699fb4241400.jpg

Ganoderma spp, umumnya tidak dimakan sebagai pangan, tetapi sebagai obat atau nonculinary medicinal mushrooms dan tidak beracun.”

JAKARTA - Guru Besar Divisi Mikologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof. Dr. Ir. Lisdar A. Manaf, mengungkapkan potensi jamur Ganoderma atau juga dikenal dengan nama reishi atau lingzhi.

Baca juga: Ubi Jalar, Si Sumber Karbohidrat

Menurutnya, jamur tersebut berguna sebagai anti-virus, obat, dan minuman kesehatan.

Apa lagi, Indonesia dengan hutan hujan tropisnya, kaya akan jenis jamur liar seperti makrofungi dan mushrooms yang belum dimanfaatkan baik sebagai bahan makanan maupun sebagai bahan obat.

Sekarang banyak jamur liar telah berhasil dibudidayakan dan telah diteliti khasiat obatnya, bahkan diantaranya telah diproduksi secara industri.

Menurut Prof. Lisdar, jamur Ganoderma lucidum berkhasiat mengatasi sekitar 14 dari 17 jenis penyakit seperti anti-bakteri, anti-candida, anti-perbarahan, anti-oksidan, anti-tumor, anti-virus.

Selain itu juga dapat mengatasi tekanan darah, diabetes, kardiovaskular, menurunkan kolesterol, meningkatkan imunitas, tonik ginjal, tonik hati, paru-paru, tonik saraf, potensiator seksual dan mengurangi stres.

Dari 17 jenis jamur pangan dan obat, 14 jenis jamur atau 82% berkhasiat sebagai anti-bakteri dan anti-tumor, 11 atau 65% berkhasiat sebagai anti-virus dan 10 atau 59%, berkhasiat meningkatkan imunitas.

Ganoderma spp, umumnya tidak dimakan sebagai pangan, tetapi sebagai obat atau nonculinary medicinal mushrooms dan tidak beracun. Ada sekitar 166 spesies Ganoderma dan jamur ini sangat terkenal sebagai obat tradisional Cina dan telah dimanfaatkan lebih dari dua ribu tahun lalu dan termasuk yang banyak diteliti khasiat obatnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis IPB University, Rabu (6/5) kemarin.

Ganoderma merupakan genus yang kosmopolitan.

Dapat ditemukan di mana-mana, bisa di pohon hidup maupun di tunggul kayu, di taman, di jalan maupun di hutan atau dapat diperoleh dari hasil budidaya.

Indonesia sendiri memiliki keragaman Ganoderma tertinggi, dibandingkan negara di Asia lainnya.

Baca juga: Sehatkan Tubuh dengan Rempah-Rempah

Contoh yang paling mudah ditemukan yaitu Ganoderma applanatum yang mempunyai aktivitas interferon inducing, anti-viral, anti-tumor dan immunostimulating. G. boninense yang menyerang tanaman kelapa sawit juga mempunyai aktivitas anti-carcinogenic.

“Jenis Ganoderma yang paling sering digunakan sebagai obat ialah G. lucidum. Jenis Ganoderma ini mempunyai julukan “plant of immortality”, “ten-thousand year mushroom”, “herb of spiritual potency”. Tubuh buah jamur ini keras seperti kayu, bertangkai pada sisi tudungnya, berwarna jingga kemerahan mengkilap seperti dipernis,” terangnya.

Ganoderma juga memiliki jenis yang lain, ada yang berwarna kuning, kebiruan, ungu hingga hitam.

Setiap jenisnya dapat mengandung senyawa bioaktif yang berbeda dengan tingkat aktivitas yang berbeda.

Selain diproduksi dalam bentuk obat, jenis jamur ini juga dapat dikonsumsi sebagai teh dan dapat diramu menjadi berbagai macam produk lainnya.

Ekstrak tubuh buah G. lucidum dengan air panas mengandung 51% polisakarida dan 5% protein.

Miselium-nya mengandung sterol, lakton, alkaloid, polisakarida, dan triterpen.

Ada sekitar 100 triterpenoid berbeda yang dapat diisolasi dari tubuh buah atau miselium-nya.

Aktivitas anti-virus dan immunostimulan-nya terutama, berhubungan dengan senyawa polisakarida dari miselium dan tubuh buahnya.

Sedangkan metabolit sekunder triterpenoid diantaranya sebagai cholesterol synthesis inhibitor.

“Meskipun Ganoderma sangat potensial, tetapi bukan “magic bullet”, tetap harus hati-hati bagi pasien dengan riwayat alergi, pasien hemofilia (gangguan pembekuan darah) atau pasien yang sedang meminum obat pengencer darah karena adenosinnya tinggi pada Ganoderma,” terangnya.

Cara menyiapkan teh Ganoderma juga sangat mudah.

Walaupun rasa tehnya sedikit pahit, tapi tetap enak.

Pertama-tama tubuh buahnya dikeringkan, selanjutnya diiris tipis-tipis, makin halus seperti serbuk makin bagus.

Untuk menjaga kesehatan, dosis hariannya yaitu 0,5-1 gram berat kering.

Untuk kelelahan kronik, stres, kondisi kesehatan kronik lainnya 2-5 gram berat kering.

Penyakit serius seperti kanker atau AIDS 5-10 gram berat kering atau 500-1000 miligram ekstrak jamur konsentrat.

Apabila digunakan dosis 2-5 gram berat kering, irisan tubuh buah tersebut ditambah tiga mangkok air sekitar 600 cc, selanjutnya direbus selama 30 menit dengan api kecil.

Cukup membuatnya mendidih sampai volume air berkurang dua per tiga.

Sebaiknya Sahabat Tani menggunakan panci dari keramik atau dari gelas, dan hindari penggunaan bahan metal.

Sahabat Tani juga dapat menambahkan madu murni atau gula, selain menambah cita rasa, juga menghilangkan rasa pahit.

Baca juga: Blewah, Si Manis Kaya Nutrisi

Bisa ditambah irisan jeruk lemon, karena vitamin C meningkatkan absorbsi polisakarida Ganoderma, juga teh terasa lebih segar.

“Jamur yang telah direbus dapat digunakan kembali sampai rasa pahitnya hilang. Biasanya 2-3 kali rebusan. Teh dapat disiapkan untuk 2-3 hari pada waktu bersamaan, kemudian disimpan di lemari pendingin untuk penggunaan harian dan dapat dipanaskan kembali sebelum diminum,” ungkapnya.

“Hasil paling baik diminum sebelum makan. Untuk orang yang mempunyai masalah perut, diminum setelah makan. Selamat mencoba. Sampai ketemu di lain kesempatan untuk produk berbasis jamur yang lain, “ tutupnya.

Related News