• 17 April 2024

Renyahnya Keripik Bayam ala BluFarm

uploads/news/2020/01/renyahnya-keripik-bayam-ala-21544ad41c357f4.jpg

Ya pokoknya kita memaksimalkan untuk enggak ada sisa, jadi sisa itu kita bikin keripik bayam, semua daun-daunan ini juga kita bikin keripik.”

BOGOR - Bayam menjadi salah satu sayuran yang digemari oleh masyarakat. Selain rasanya yang lezat, bayam memiliki nutrisi yang tinggi dan kaya akan manfaat. Tak hanya dijadikan sebagai olahan masakan, bayam juga dapat dijadikan alternatif lain dalam memenuhi kebutuhan serat sehari-hari, seperti camilan sehat yang satu ini.

Keripik Bayam yang di Produksi oleh PT BluFarm Indonesia (BluFarm), menjadi salah satu alternatif untuk Sahabat Tani yang suka camilan, namun tetap dengan kadar yang sehat. Lia Dahlia, Direktur BluFarm berhasil menyulap hasil sisa sayur bayam menjadi keripik bayam yang tinggi serat. Hasil dari olahannya itu diberi nama “Noona Chips”.

“Ya pokoknya kita memaksimalkan untuk enggak ada sisa, jadi sisa itu kita bikin keripik bayam, semua daun-daunan ini juga kita bikin keripik,” ungkapnya saat ditemui oleh tim JagadTani.id di kawasan Gunung Bundar, Kabupaten Bogor, belum lama ini.

Baca juga: Horenzo, Bayam Jepang yang Lezat

Ia juga menambahkan, tak hanya sisa sayur bayam, sisa sayuran yang lainnya pun juga ia sulap menjadi keripik.

“Ada keripik sawi, keripik pakcoy, keripik horenzo. Tapi horenzo kita belum pernah sih, karena selalu kehabisan terus. Enggak ada sisanya. Semuanya dari tempat yang sama, sayur-sayuran hidroponik. Kadang-kadang kalau bayam memang kita lebihkan agar tetap konsisten mempunyai produk bayam,” ucapnya.

Menurutnya, keripik bayam olahannya ini memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan keripik bayam yang lainnya.

“Rasanya beda. Biasanya kalau beli di jalan bogor tuh pas mau ke Jakarta, itu biasanya terlalu tebal. Nah, kalau ini enggak, tipis dan renyah,” jelas Lia.

Baca juga: Urban Farming yang Merajalela

Penjualan Noona Chips ini dapat di temukan di Doktorandus Kafe, Petukangan, Jakarta Selatan atau dapat dibeli melalui online dengan harga Rp15.000 per 100 gram nya. Untuk proses pembuatan keripik bayam, Lia memanfaatkan tenaga kerja masyarakat yang ada di sekitar kawasan Gunung Bundar, Bogor sebagai upaya membantu menambah penghasilan masyarakat. Menurutnya, pendapatan yang didapat dari penjualan keripik bayam lumayan pun lumayan.

“Omzet per minggu dari keripik bayam sih lumayan yah, seminggu kita bisa dapat Rp500.000. Rp100.000 istilahnya sudah kita kasih ke masyarakat, untuk masyarakat membeli saja dan harganya pun enggak semahal kayak di supermarket, selayaknya saja. Karena intinya, kita memang mau bantu supaya membuka lapangan kerja untuk masyarakat di sekitar daerah sini,” tutupnya.

Related News