• 27 April 2024

Berburu Gurita ala Suku Bajo

Tak hanya ikan, namun gurita juga menjadi incaran nelayan Suku Bajo.

WAKATOBI - Suku Bajo merupakan suku yang tinggal di atas laut, mereka dikenal sebagai pelaut tangguh. Bahkan, Suku Bajo pernah disebut bagian dari angkatan laut Kerajaan Sriwijaya dan sudah diakui oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai “suku mandiri”. Dalam kesehariannya, penduduk Suku Bajo berprofesi sebagai nelayan tradisional. Tak hanya ikan, namun gurita juga menjadi incaran nelayan Suku Bajo.

Baca juga: Menteri Edhy Siap Hapus Bottleneck

Gurita (Octopus cyanea) merupakan sumber daya perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain itu, gurita juga merupakan hewan laut yang memiliki banyak sekali manfaat untuk manusia. Bahkan, di Jepang, daging gurita disantap selagi otot tubuhnya masih beraksi. Nutrisi yang terkandung di dalamnya memang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan tubuh, seperti meningkatkan daya tahan tubuh karena daging gurita memiliki banyak kandungan zat besi.

Baca juga: Ikan Perairan Belawan Layak Konsumsi!

Di Desa Mola Nelayan Bakti, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, banyak nelayan yang berburu gurita. Biasanya, penangkapan gurita banyak dilakukan oleh nelayan skala kecil dan tidak memerlukan peralatan khusus. Menurut para nelayan di sana, gurita memiliki peranan sama pentingnya dengan hasil perikanan lainnya. Ditambah, saat ini pasar ekspor gurita sedang tumbuh, harganya pun lebih tinggi per satu kilogram dibandingkan tuna beku. Dengan harga gurita yang semakin membaik, membuat nelayan bersemangat untuk terus melaut dan terus mengeksplorasinya agar bisa menjadi komoditi unggulan Wakatobi.

Baca juga: Misi Sumsel Menjadi Sentra Ikan

 

Related News