• 20 April 2024

Kasgot, Alternatif Pupuk Ramah Lingkungan

“Pupuk ini dihasilkan dari sisa makanan maggot yang dikumpulkan dari sisa sayur-sayuran, buah-buahan, lalu sisa-sisa ini dicampurkan dengan dedek. Setelah itu, sisa-sisa tersebut disaring atau diayak halus”

Pertanian saat ini masih menggantungkan perawatan tanaman dari pupuk kimia yang praktis dibeli dari toko-toko pertanian. Padahal, sebetulnya sahabat tani bisa membuat pupuk sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar rumah. Misalnya, dengan memanfaatkan limbah rumah sampah untuk menghasilkan pupuk organik yang lebih ramah terhadap pertumbuhan tanaman serta terbebas dari pestisida.

Salah satu yang bisa sahabat tani aplikasikan adalah pupuk kasgot. Kasgot merupakan residu dari larva lalat black soldier fly (BSF) yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik karena memiliki unsur-unsur N, P, K. Lalat BSF ini merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi sampah organik yang ada di masyarakat. BSF mampu menjadi biokonversi sampah organik menjadi pupuk.

Bank Sampah Budi Luhur mengaplikasikan pupuk kasgot dalam memanfaatkan limbah rumah tangga. Penggunaan pupuk kasgot ini karena lebih ramah lingkungan serta menghindari penggunaan pupuk sintesis yang dinilai kurang aman digunakan untuk tanaman konsumsi.

“Pupuk ini dihasilkan dari sisa makanan maggot yang dikumpulkan dari sisa sayur-sayuran, buah-buahan, lalu sisa-sisa ini dicampurkan dengan dedek. Setelah itu, sisa-sisa tersebut disaring atau diayak halus. Kemudian, maggotnya dikeringkan untuk pakan ternak dan hasil sisa tersebut dijadikan pupuk. Itu lah pupuk kasgot,” ujar Fiqro, salah satu anggota dari komunitas Bank Sampah Budi Luhur saat ditemui Jagadtani.Id belum lama ini.

Baca juga: Rekor Olah Sampah jadi Bermanfaat

Lebih lanjut, Fiqro mengatakan pupuk kasgot ini aman untuk semua jenis tanaman. Hanya saja, sahabat tani perlu memperhatikan penggunaan pupuk kasgot saat akan mengaplikasikannya.

“Karena sifat pupuk ini panas dan cukup keras, maka untuk mengaplikasikan pupuk ini perlu ada perbandingannya. Jangan terlalu banyak memberikan ke media tanamnya. Cukup aplikasikan kira-kira satu sekop semen untuk pot tanaman ukuran 15-20 centimeter,” jelas Fiqro.

Fiqro juga menambahkan, jika sahabat tani salah dalam memberikan takaran, tanaman tersebut akan layu bahkan mati. “Perlu perhatian yang lebih saat penggunaannya karena jika terlalu banyak memberikan takaran pupuk kasgot, maka tanaman bisa layu bahkan mati,” tambahnya.

Saat ini, penggunaan pupuk kasgot telah banyak digunakan oleh para petani. Nutrisi dari pupuk kasgot akan memberikan kesuburan pada tanah dan membuat sayuran yang ditanam lebih tumbuh sehat.

“Pupuk kasgot sekarang ini sudah banyak di pakai, hanya saja kalau di Dinas masih dalam bentuk pupuk basah. Kalau di kami pupuk kering. Karena budidaya magot kami kan maggot kering, kalau dari dinas magot basah. Kalau basah seperti itu, cenderung baunya cukup kuat, kalau kering seperti ini, bau pupuk berkurang,” tutupnya.

Baca juga: Budidaya Kutu Air, Penyelamat Ekonomi

Related News