• 25 April 2024

Ikan Hias Bali Jadi Primadona

uploads/news/2021/09/ikan-hias-bali-jadi-696864ce1f1c393.jpeg

Balai KIPM juga melakukan 836 kali pengiriman ke luar negeri. Produk-produk tersebut pun diekspor ke 53 negara tujuan di berbagai belahan dunia. Nilai yang dihasilkan dari kegiatan ekspor pun mencapai Rp149,6 miliar.

Di masa pandemi seperti saat ini, semakin banyak orang yang memelihara ikan hias untuk membuat suasana rumah menjadi lebih nyaman dan tenang. Ada banyak sekali jenis ikan hias yang bisa dipelihara, mulai dari ukuran yang kecil hingga ukuran yang besar dengan ragam jenis dan warnanya yang cantik.

Ikan hias dari Bali memiliki permintaan ekspor yang paling banyak dicari. Balai Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Denpasar mencatat, selama Agustus 2021, sebanyak 414.190 ekor ikan hias berhasil menjangkau pasar global.

"Alhamdulillah, di tengah situasi pandemi Covid-19 dan PPKM, kita tetap bisa menjaga kualitas dan mutu produk perikanan Bali hingga masih bisa ekspor," kata Kepala Balai KIPM Denpasar, Anwar saat menampilkan data perlintasan melalui siaran pers.

Baca juga: Perbedaan Lele Bioflok dengan Konvensional

Selain ikan hias, pulau Dewata ini juga berhasil mengekspor  benih bandeng sebanyak 67,8 juta ekor, benih kerapu 67 ribu ekor, siput hias 40,4 ribu ekor dan udang 40,4 ribu ekor. Lebih lanjut Anwar menjelaskan, total ekspor komoditas hidup dari Bali selama bulan Agustus mencapai 68 juta ekor.

"Itu baru dari sisi komoditas hidup, selama Agustus kita juga ekspor komoditas non hidup," sambungnya.

Tak hanya itu, produk non hidup juga berhasil di ekspor yaitu tuna sebanyak 966,7 ton, cumi-cumi 261,15 ton, tenggiri 165,3 ton. Selanjutnya sarden 58,75 ton dan rumbut laut sebanyak 47,4 ton. Total ekspor komoditas non hidup selama Agustus mencapai 1.672,56 ton.

Baca juga: Untung Besar Budidaya Ikan Bubara

Balai KIPM juga melakukan 836 kali pengiriman ke luar negeri. Produk-produk tersebut pun diekspor ke 53 negara tujuan di berbagai belahan dunia. Nilai yang dihasilkan dari kegiatan ekspor pun mencapai Rp149,6 miliar.

"Tentu ini patut kita syukuri, terutama di tengah kondisi pandemi saat ini," terangnya.

Adapun 5 destinasi ekspor ke mancanegara dari Bali ialah Amerika Serikat, Taiwan. Selanjutnya Australia, Tiongkok dan Jepang. Anwar memastikan, jajarannya akan terus bekerja secara optimal guna meningkatkan ekspor dari Pulau Dewata. Caranya dengan melakukan pendampingan kepada pelaku usaha, terutama dalam pelaksanaan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) serta mempermudah layanan hazard analysis and critical control point (HACCP) agar mutu produk mereka tetap terjaga.

"Kita terus berikan layanan prima dengan menawarkan kemudahan kepada para pelaku usaha. Bahkan kita siap jemput bola. Semoga dengan begini, ekonomi Bali bisa bangkit," tutupnya.

Baca juga: Peluang Bisnis Cere di Indonesia

Related News