• 20 April 2024

Sulap Lahan Tidur Jadi Pertanian

uploads/news/2021/06/sulap-lahan-tidur-jadi-6646798d25f810f.jpeg

Sebelum terjun bertani, KTD Muara Farm mendapat pendampingan dari penyuluh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) tentang pertanian. 

BOGOR - Semangat bertani ditunjukkan warga di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Dewasa (KTD) Muara Farm berhasil mengubah lahan tidur menjadi lahan pertanian produktif.

Lahan tersebut sebelumnya merupakan lahan tak terawat yang dijadikan untuk pembuangan puing. Namun kegiatan itu terhenti sejak Maret 2021, KTD Muara Farm mereklamasikan menjadi lahan subur ditanami kangkung dan siap panen.
Ketua KTD Muara Farm, Egi Sudrajat mengatakan, lahan milik warga setempat yang dimanfaatkan mencapai seluas 400 meter persegi. Sebelumnya, lahan tersebut merupakan lahan tidur dijadikan area pembuangan puing dan lainnya.

"Kita mulai itu sejak tiga bulan lalu. Ide awalnya dari pihak Kelurahan Sindangrasa yang melihat kondisi lahan tidur tidak dimanfaatkan oleh warga. Kemudian kita gabungan pengurus RT RW dan warga direkrut untuk bertani di sini," kata Egi.

Baca juga : Tips Jitu Budidaya Tanaman Lada

Sebelum terjun bertani, lanjut Egi, KTD Muara Farm mendapat pendampingan dari penyuluh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) tentang pertanian. Sebab, rata-rata pengurus dan anggotanya tidak memiliki latar belakang pertanian.

"Untuk menjadikan lahan tidur menjadi produktif memang betul-betul berbeda tidak seperti awalnya lahan kebun. Makanya, dalam tiga bulan kebelakang kita masih fokus ke lahan, belum ke penanaman," paparnya.

Untuk mengembalikan kesuburan lahan, Egi mengatakan diawali dengan pembersihan area lahan dari puing dan material lainnya, seperti sampah. Setelah itu dilakukan pengolahan tanah dan dibuat bedengan.

Baca juga: Begini Resep Rahasia Lele Fillet

"Dalam mengolah tanah pada saat tanah digemburkan, kita sekalian pilah untuk puing dan sampahnya. Setelah dibentuk bedengan, tanah kemudian dicampur pakai kotoran hewan dan pupuk pabrikan," kata Egi.

Baca juga : Sejuta Manfaat dari Tanaman Tropis

Ia menambahkan, sebelum dilakukan penanaman, tanah yang sudah diolah tersebut didiamkan selama satu minggu. Selama itu juga tanah dibolak-balik sebanyak empat kali.

Pada masa tanam kali ini, KTD Muara Farm baru melakukan penanaman kangkung. Komoditas ini dipilih karena memiliki masa tanam singkat sehingga pada usia 25 hari sudah bisa dipanen.

"Saat ini kita baru tanam yang cepat produksi, seperti kangkung. Kedepan kita kembangkan ke jenis tanaman lainnya dengan sistem tumpang sari. Sekarang bibitnya sedang disemai, ada tomat, cabai dan labu. Termasuk nanti ada tanaman obat dan hias," paparnya.

Baca juga: Prospek Menjajikan Usaha Lele Fillet

Dalam perawatan tanaman, KTD Muara Farm melibatkan seluruh anggota setiap harinya. Sejauh ini, kata Egi yang juga Ketua RT04 RW09 itu, pengadaan bibit dan kebutuhan lainnya masih merupakan hasil swadaya KTD sendiri.

Pihaknya menargetkan hasil bertani kedepannya bisa memenuhi kebutuhan sayur sayuran di e-Warung dan warung sekitar di Kelurahan Sindangrasa. Rencananya, KTD Muara Farm juga akan mengembangkan pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur di wilayah lainnya.

"Untuk sekarang hasil kita akan kembalikan ke anggota untuk operasional dan pengembangan di wilayah lain juga. Tapi kedepan ada arah ketika panen raya sebagian dibagikan ke warga masyarakat. Itu jangka panjangnya," pungkasnya.

Baca juga : Kluwak, Rempah Indonesia Mengandung Sianida

Related News