• 23 April 2024

Kelezatan Rempah dari Ragit Jalo

uploads/news/2021/05/kelezatan-rempah-dari-ragit-361613d9a932afa.jpeg

"ragit berlumur kari akan menghadirkan rasa gurih, lezat, pedas, dan sedikit asam begitu menyentuh indra pengecapan kita"

JAKARTA - Sahabat tani, Di Palembang ada sebuah kudapan unik yang lebih banyak muncul saat Ramadan tiba. Kudapan ini selalu dicari warga untuk dijadikan takjil, santapan berbuka puasa. Ragit jalo, begitu nama kudapan tradisional asal Kota Pempek di Sumatra Selatan itu. Terbuat dari tepung terigu, telur, dan sedikit garam dipadukan dengan kuah kari sebagai teman bersantap.

Dari bentuknya seperti jala atau jaring ini pula yang membuat masyarakat setempat menamainya sebagai ragit jalo. Ragit jalo ini biasanya dikreasikan menjadi bentuk lipat segitiga atau digulung. Sensasi rasa akan hadir ketika ragit dimandikan kuah kari yang kaya akan rempah lalu ditaburi bawang goreng ditambah cabai hijau yang dipotong-potong kecil.

Baca Juga: Sehatkan Tubuh dengan Rempah-Rempah

Maka seketika itu pula ragit berlumur kari akan menghadirkan rasa gurih, lezat, pedas, dan sedikit asam begitu menyentuh indra pengecapan kita. Sungguh nikmat dan merindukan. Sepintas, ragit jalo mirip dengan roti jala khas Medan yang sama-sama berkuah kari. Hanya bedanya kuah kari ragit jalo lebih encer dibandingkan roti jala yang lebih kental.

Ketika bulan puasa, memang tidak sulit untuk mewujudkan rindu menyantap ragit jalo karena mudah diperoleh di pusat-pusat kuliner Ramadan di Palembang. Misalnya, di pasar-pasar beduk seperti di Jl Ratna Talang Semut. Beda halnya kala rindu itu tiba di hari-hari biasa, kita perlu sedikit kesabaran untuk berburu ragit jalo di Kota Pempek.

Baca Juga: Terbangnya Si Kuning ke India

Nah, untuk mengobati kerinduan, kita juga dapat membuat sendiri beberapa porsi ragit jalo di rumah. Menurut pemerhati makanan tradisional Palembang, Ika Wahyuni, seperti dikutip dari Antara, ada dua jenis bahan yang harus disiapkan, yaitu bahan ragit itu sendiri dan bahan untuk membuat kuah karinya.

Kita hanya perlu menyiapkan beberapa bahan baku yang mudah didapat di pasar-pasar atau toko-toko bahan kue. Bahan pembuatan ragit berupa 150 gram tepung terigu, tiga butir telur, setengah sendok teh garam, dan 400 mililiter air matang. Kemudian campurkan semua bahan ke dalam wadah khusus lalu aduk sampai adonan merata.

Baca Juga: Cumi Raksasa untuk Berbuka Puasa

Kemudian tuangkan adonan ke dalam wadah bercorong khusus atau plastik adonan, lalu siram ke dalam wajan antilengket yang telah dilumuri minyak dalam api sedang. Sembari menuang adonan, bentuk seperti jaring laba-laba atau jaring raket badminton dan biarkan adonan matang.

Jangan lupa untuk membalikkan adonan agar matangnya merata. Sebelum diangkat dari wajan, adonan yang sudah matang dilipat menjadi bentuk segitiga atau digulung. Ulangi proses seperti di atas beberapa kali untuk mendapatkan beberapa potong ragit jalo.

Baca Juga: Sensasi Kapulaga Kue Yahudi

Untuk kuah karinya kita harus siapkan bahan-bahan seperti lengkuas, batang serai, cabai, daun kari, daun jeruk dan daun salam, gula pasir, garam secukupnya, santan kelapa, bumbu kari bubuk, kaldu bubuk, penyedap rasa, potongan daging sapi. Bisa juga memakai daging ayam. Jangan lupa siapkan juga minyak sayur secukupnya untuk menumis dan mengoles adonan.

Kemudian tumis semua bumbu halus, lengkuas, serai, daun salam, daun jeruk dan daun kari hingga aroma harum keluar dari masakan. Lalu masukkan potongan daging dan aduk hingga berubah warna. Selanjutnya tuangkan santan, bubuk kari, kaldu bubuk, garam, penyedap rasa, dan gula pasir. Aduk semua bahan hingga bumbu meresap dan matang, begitu juga dagingnya.

Baca Juga: Mencoba Resep Viral dari Tiktok

Agar aroma harumnya terasa pedas, masukkan potongan cabai sebelum kuah diangkat dari panci masak. Kudapan langka Palembang dengan proses lumayan sulit ini disajikan mirip dengan martabak India, di mana kuah karinya bisa dipisah atau dituang di atas ragit.

Saat ini, ragit jalo yang harganya cukup terjangkau, sekitar Rp 9.000 hingga Rp 15.000 per porsinya ini, bisa kita cari di komunitas pedagang Arab Kota Palembang di Pasar Kuto, Kuto Baru dan Sayangan. Pada hari-hari biasa, ragit jalo biasa disajikan sebagai menu sarapan pagi atau ketika ada acara sedekahan.

Baca Juga: Tips Praktis Mengolah Ikan Asap

Related News