• 25 April 2024

Penyelundupan Narkoba pada Buah Delima

uploads/news/2021/04/penyeludupan-narkoba-pada-buah-316299aa46da8ae.jpg

"Sebuah barang titip jual disita pada saat kedatangannya dari Lebanon dan mereka berhasil menemukan 5.383.400 pil Captagon yang disembunyikan dengan terampil di dalam delima,"

Jakarta – Kerajaan Arab Saudi telah melarang impor serta transit buah dan sayuran dari Lebanon setelah pihak berwenang memutuskan dua upaya penyelundupan narkoba pada hari Jumat. Bea Cukai di Pelabuhan Islam Jeddah menyita lebih dari 5,3 juta pil Captagon yang disembunyikan dalam titip jual delima, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan.

"Sebuah barang titip jual disita pada saat kedatangannya dari Lebanon dan mereka berhasil menemukan 5.383.400 pil Captagon yang disembunyikan dengan terampil di dalam delima," jelas Mohammed bin Ali Al-Nuaim, deputi untuk urusan keamanan di Otoritas Pabean Saudi, melansir dari Arab News.

Baca Juga: Fakta Buah Naga Berwarna Kuning

Seluruh konsinyasi dan orang yang seharusnya menerimanya tertangkap bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Narkotika. Al-Nuaim mengatakan bahwa karyawan bea cukai akan melanjutkan upaya mereka untuk melindungi negara dari penyelundupan narkoba.                                                                                                              

Tim kontrol narkotika bekerja sama dengan bea cukai, turut mencegah upaya penyelundupan lebih dari 2.466.563 pil amfetamin. Ini berasal dari Lebanon yang tersembunyi di delima. "Produk Lebanon digunakan untuk menyelundupkan narkoba ke wilayah Kerajaan, baik melalui konsinyasi yang ditujukan untuk pasar Saudi atau yang transit melalui Kerajaan dalam perjalanan ke negara-negara tetangga," terang SPA, sekaligus menambahkan bahwa produk yang biasa digunakan untuk menyelundupkan obat-obatan adalah buah dan sayuran.

Baca Juga: Resiko Jika Kurang Makan Sayur

Larangan itu akan tetap diberlakukan sampai pihak berwenang Lebanon memberikan jaminan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan operasi tersebut. Kementerian Dalam Negeri akan menindaklanjuti dan memantau konsinyasi produk lain yang berasal dari Lebanon untuk melihat apakah langkah-langkah serupa perlu diambil terhadap mereka.

Menteri Dalam Negeri Pangeran Abdul Aziz bin Saud bin Naif memperingatkan bahwa keamanan Kerajaan adalah "garis merah". Menurut Al-Arabiya English, para pejabat Lebanon dengan cepat berjanji untuk berbuat lebih banyak memerangi penyelundupan narkoba mengikuti larangan tersebut.

Kantor berita Reuters melaporkan Menteri Pertanian Lebanon Abbas Mortada menegaskan bahwa masalah ini sangat serius, terutama jika itu berdampak negatif pada seluruh negara Teluk yang dapat mengambil langkah ketat. Mortada menambahkan perdagangan buah dan sayuran Lebanon dengan Arab Saudi bernilai sekitar $ 24 juta per tahun.

Baca Juga: Fakta Konsumsi Kurma Jumlah Ganjil

Sebuah tagar Twitter yang mengecam penyelundupan narkoba dari Lebanon ke Kerajaan telah menjadi trending sejak larangan itu diumumkan, dengan banyak postingan yang menuduh Hizbullah berada di balik aktivitas kriminal itu.

Related News