• 29 March 2024

Kopi Solok Melejit Hingga Amerika

uploads/news/2021/04/kopi-solok-radjo-yang-856113655bd5d9e.jpg

Sangat penting komoditas ini menjadi sektor andalan dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat Indonesia.

JAKARTA - Kopi merupakan salah satu komoditas penting Indonesia sebagai penghasil dana negara yang cukup besar. Sehingga komoditas ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan produksi dan mutu kopi. Saat ini, Indonesia menjadi produsen utama kopi ketiga di seluruh dunia setelah Brasil dan Vietnam.

Namun, tahukah Sahabat Tani? Siapa sangka, ternyata secangkir kopi arabika saat ini dinikmati para pecinta kopi di sejumlah kafe di Amerika Serikat, adalah hasil budidaya petani milenial dari dataran tinggi Nagari Air Dingin, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Daerah yang berada di Kecamatan Lembah Gumanti itu, sejak 2014 berubah menjadi salah satu sentra kopi baru yang khas dan dikenal dengan nama kopi Solok Radjo. Padahal sebelumnya kopi dari daerah ini belum pernah dilirik. Jenis kopi spesial Ranah Minang ini pun bahkan berhasil menembus pasar Amerika Serikat.

Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar saat ini terdapat 27 ribu hektare lahan kopi di daerah itu terdiri atas robusta 17 ribu hektar dan arabika 10 ribu hektar.

"Dalam dua tahun terakhir kopi di Sumbar tumbuh pesat," kata Kabid Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, Gusnadi Abda mengutip dari Antara.

Berawal dari inisiatif anak-anak muda minang di daerah Nagari, Alfadrian Syah, Teuku Firmansyah dan sejumlah rekannya yang baru saja pulang kampung, bertekad ingin berkontribusi membangun daerah Nagari menjadi daerah yang lebih maju serta potensial. Karena anak-anak muda ini menyukai hobi ngopi dan kebetulan daerah mereka memiliki letak geografis yang cukup strategis untuk menanam kopi, maka timbul lah ide tersebut.

Langkah pertama yang mereka lakukan adalah dengan mendirikan Koperasi Solok Radjo. Penggagas utama, Alfadrian atau akrab disapa Adi menyediakan fasilitas jual-beli kopi dari petani yang nantinya dibudidayakan secara tepat. Awalnya, hanya sedikit sekali yang mau bergabung dengan koperasi, kurang lebih hanya delapan petani yang berminat untuk bergabung. Namun dengan usaha dan semangat yang tak pernah padam, mereka tetap melanjutkan misi yang dituju.

Tak hanya sekedar budidaya, melalui koperasi tersebut anak-anak muda itu membimbing para petani untuk mengolah panen kopi yang baik dan kemudian memasarkannya pada target yang tepat. Dengan perlahan, Adi dan kawan-kawan memberikan edukasi kepada petani bagaimana mengelola kopi dengan benar. Mulai dari pemupukan menggunakan kompos, menanam pohon naungan hingga hanya memanen buah yang telah berwarna merah. Nama Solok Radjo sendiri berasal dari dua kata yaitu “Solok” yang bermakna daerah kampung halaman mereka dan “Radjo” yang berarti raja sesuai dengan tujuan mereka menjadikan Nagari pemimpin dalam dunia seputar pertanian kopi.

Baca Juga: Refugia Sang Pelindung Musuh Alami

Hingga sampai saat ini, hampir 18 ton kopi jenis arabika tersebut diproduksi oleh petani binaan Koperasi Solok Radjo setiap tahun, melalui 168 ribu batang kopi yang telah ditanam. Adapun varietas yang mereka gunakan berasal dari varietas Sigarar Utang dan Kartika.

Soal rasa, kopi ini tak kalah hebatnya dengan jenis kopi daerah Indonesia lainnya. Setelah dilakukan uji cicip oleh penguji, kopi Solok Radjo mendapat skor diatas 85. Hal ini yang membuat kopi Solok Radjo berhasil naik daun di negara Amerika. Sebelumnya, kopi khas minang ini mendapatkan skor tinggi pada uji cicip di Thailand. Kemudian berhasil mempertahankan keunggulannya selama dua tahun berturut-turut pada 2016-2017 saat uji cicip di Melbourne Australia. Para penguji merekomendasikan untuk terus mengembangkan kualitas kopi ini sehingga mampu mencapai target pasar ke luar negeri.

Lalu, apakah Sahabat Tani penasaran bagaimana rasa dari kopi yang satu ini?

Tak salah kopi ini berhasil menembus pasar dunia, karena kopi ini memiliki rasa yang unik. Kopi Solok Radjo memiliki rasa khas lemon, coklat hingga rasa manis di ujung lidah. Karena telah memiliki rasa manis yang khas, Sahabat Tani tak perlu lagi menambahkan gula pada campuran kopi.

Demikian, kopi telah menjadi komoditas andalan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia seperti salah satunya di daerah Nagari Air Dingin, Kabupaten Solok, Sumatera Barat yang telah membuktikan bahwa kopi tersebut layak menembus pasar kopi internasional. Namun, sangat penting komoditas ini menjadi sektor andalan dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat Indonesia.

Related News