• 24 April 2024

Langkah Menuju Swasembada Pangan

uploads/news/2021/03/langkah-menuju-swasembada-pangan-752482b2754e75a.JPG

"untuk mewujudkan swasembada pangan di daerah itu, perlu memiliki komoditas unggulan untuk ketersediaan pangan khsusnya padi"

PALU - Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, memiliki potensi sumber daya pertanian yang cukup tinggi serta siap untuk dikembangkan.

Kabupaten dengan luas wilayah 725,67 km2, ini memiliki komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai dan ubi kayu. Demikian pula tanaman hortikultura seperti durian, manggis dan langsat.

Namun, hingga saat ini produksinya belum maksimal dikerenakan umumnya petani di daerah tersebut masih melakukan praktek pertanian tradisional.

Baca JugaPerlunya Kedelai Estate Di Indonesia

Hasil yang diperoleh kerap belum optimal karena karakter petani di daerah tersebut masih sering berpindah-pindah.

Guna mengoptimalkan hasil di sektor pertanian dan meningkatkan pendapatan petani di wilayah yang memiliki tujuh kecamatan tersebut, Pemerintah Daerah mencanangkan program pembangunan sektor pertanian yang bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng.

"Melalui sinergitas kerjasama yang dibentuk, nantinya pertanian di wilayah Kabupaten Banggai Laut bisa lebih maju dan ke depan dapat menghasilkan produk yang dikenal oleh masyarakat di luar Kabupaten Banggai Laut," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banggai Laut, Adung Abdurrahman belum lama ini.

Baca JugaJalan Panjang Menuju Swasembada Gula

Upaya Pemerintah Kabupaten Banggai Laut ini mendapat dukungan dari pihak BPTP Sulteng sebab Kabupaten Banggai Laut ini merupakan salah satu daereah yang potensial di sektor pertanian. Sebut saja untuk pengembangan komoditas padi, jagung dan kedelai.

"Seperti padi ladang, kita juga perlu mengekspor betul untuk komoditas ini di Kabupaten Banggai Laut, hasil padi ladang juga tidak boleh dianggap enteng, yang jelas lebih banyak berorientasi kepada lahan kering, seperti pala, kelapa dalam dan jagung," sebut Kepala BPTP Sulteng, Fery Fahrudin Munier.

Fery mencontohkan seperti pala misalnya, komoditas ini dinilainya cukup berpotensi karena semua bisa diolah. Akan tetapi yang paling potensial ialah mengolah bunganya karena memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Sehingga perlu dilakukan pengembangan berbasis teknologi mulai dari budidayanya, pengelolaan tanaman, sampai kepada panen hingga pascapanen.

Namun kata Fery, untuk mewujudkan swasembada pangan di daerah itu, perlu memiliki komoditas unggulan untuk ketersediaan pangan khsusnya padi. Kalaupun jika ada keterbatasan di daerah tersebut, BPTP hadir untuk memberikan jalan keluar.

Kerbatasan sistem irigasi misalnya, salah satu alternatif ialah pengengembangan komoditas padi lahan kering atau padi ladang.

"Seperti yang saya bilang sebelumnya, bahwa kita mengupayakan komoditas utama untuk penyediaan pangan ya beras dulu, mungkin tambahannya ialah jagung," jelasnya.

Baca JugaCara Mendongkrak Produksi Kedelai Nasional

Selain mewujudkan ketersediaan komoditas utama di daerah Kabupaten Banggai, saat ini BPTP Sulteng bersama pemerintah setempat tengah mengupayakan pengembangan sumber pangan alternatif guna menyiasati minimnya produksi pangan di daerah tersebut.

Pilihan utamanya ialah Ubi Banggai, hingga saat ini terdapat lebih dari 40 jenis Ubi di daerah tersebut.

BPTP Sulteng optimis serta terus mendorong pemerintah setempat untuk pengembangan pengolahan ubi tersebut.

Hanya saja, BPTP Sulteng bersama pemerintah setempat tengah mengupayakan beberapa dari 40 jenis ubi tersebut dijadikan olahan asli lokal Kabupaten Banggai laut.

Hal itu perlu dilakukan karena banggai terdiri dari tiga wilayah, apalagi 40 jenis ubi tersebut sebagian sudah didaftarkan oleh Kabupaten Banggai Kepulauan.

Baca JugaBudidaya Kedelai Demi Swasembada 

"Nah beberapa jenis yang belum didaftar oleh daerah lain itu yang akan kita kejar, agar menjadi mungkin sekitar 7 atau bahkan 10 jenis ubi," pungkasnya.

Related News