• 19 April 2024

Kecundang, Pakan Alternatif dari Pesisir

uploads/news/2021/02/kecundang-pakan-alternatif-dari-363935ea9859453.jpg

Karena kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, umbi kecundang pun dapat menjadi sumber pangan alternatif bagi masyarakat di daerah pesisir pantai, seperti di Kepulauan Seribu.

JAKARTA - Sahabat Tani ada yang pernah pergi ke Kepulauan Seribu?

Jika pernah, tahukah kalian jika di sana terdapat tanaman bernama kecundang (Tacca leontopetaloides)?

Tanaman ini tersebar di beberapa pulau seperti Pulau Pramuka, Tidung, Payung, dan pulau lainnya yang berpenghuni.

Karakteristik tanaman ini berupa herba tegak dengan tinggi berkisar 90-120 centimeter.

Baca juga: Buce, Si Kece dari Kalimantan

Selain itu, tanaman ini juga memiliki daun majemuk campuran, tepi daun bertoreh menjari.

Sedangkan umbinya berbentuk seperti ginjal, dengan lebar umbi sekitar 7-9 centimeter, tinggi umbi 4-6 centimeter, berat umbi 150-300 gram, dan memiliki kulit berwarna krem.

Bagian dalam buahnya berwarna putih seperti ubi.

Selain menggunakan umbi, perbanyakan kecundang juga dapat dilakukan dengan menggunakan biji

Umumnya, umbi bisa dipanen pada umur 8-10 bulan, terkadang bisa mencapai 10-12 bulan.

Daging umbi kecundang mengandung kadar air yang cukup tinggi, berwarna putih, bertekstur halus dan mengandung kadar pati yang cukup tinggi.

Umbi kecundang merupakan merupakan bagian tanaman yang paling banyak dimanfaatkan baik untuk pangan maupun non pangan.

Selain itu, umbinya juga dapat dijadikan sebagai obat tradisional untuk beberapa penyakit atau pun pengobatan luar.

Hal itu dikarenakan di dalam kandungan nutrisi kecundang terdapat berbagai nutrisi yang terdiri dari kadar air sebesar 50,81%; abu 0,25%; lemak 2,27%; protein 2,25%; karbohidrat 44,43%; dan pati 42,73%.

Karena kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, umbi kecundang pun dapat menjadi sumber pangan alternatif bagi masyarakat di daerah pesisir pantai, seperti di Kepulauan Seribu.

Biasanya, umbi kecundang sering diolah menjadi tepung dan dipercaya memiliki berbagai manfaat, seperti obat disentri.

Baca juga: Bahaya dan Manfaat Tanaman Kecubung

Bahkan, di negara bagian Plateu, Nigeria, bagian akar atau umbi kecundang juga dimanfaatkan untuk mengobati luka gigitan ular.

Selain itu, tangkai daun dan tangkai bunganya menghasilkan serat yang dapat dimanfaatkan untuk membuat topi senar, pancing atau sebagai bahan pembuatan tikar

Pati kecundang juga merupakan sumber pati baru yang bersifat terbarukan, yang dapat dipadukan dengan gliserol, minyak sawit mentah untuk industri pengembangan plastik.

Selain itu, thermoplastic starch (TPS) berbahan baku umbi kecundang merupakan sumber biopolimer terbaik karena kandungan amilosa sekitar 28%.

Related News