• 29 March 2024

Jengkol, Si Bau tapi Bermanfaat

uploads/news/2021/02/jengkol-si-bau-tapi-4798210cbd9aba0.jpg

Manfaat jengkol ternyata cukup besar, terutama dari kandungan nutrisinya yang sangat baik untuk kesehatan.

JAKARTA - Adakah Sahabat Tani yang suka makan jengkol?

Jengkol (Pithecellobium jiringa atau Pithecellobium lobatum), merupakan tanaman khas yang ada di kawasan Asia Tenggara dan jarang ditemukan di daerah lain.

Melansir buku berjudul ‘56 Makanan Ajaib dan Manfaatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan’ karya Yusuf CK Arianto, sayuran ini bukan hanya populer di Indonesia, masyarakat di beberapa negara di Asia Tenggara juga sangat menyukai jengkol.

Selain dimakan mentah sebagai lalapan, jengkol umumnya juga diolah menjadi berbagai bentuk masakan, seperti semur jengkol atau gulai jengkol.

Baca juga: Si Bau yang Mulai Langka

Selain itu, jengkol juga bisa dijadikan keripik seperti emping melinjo, yaitu dengan menumbuk hingga pipih, dikeringkan, baru kemudian digoreng.

Mengkonsumsi jengkol bukan saja akan membuat nafas berbau, namun juga akan membuat Sahabat Tani berkeringat, urin, maupun fesesnya juga ikut berbau.

Namun, bagi sebagian penggemar jengkol, bau dan rasanya yang khas dianggap bisa meningkatkan selera makanan.

Padahal, bau jengkol bisa dikurangi saat mengolahnya dengan cara direndam atau direbus.

Di balik itu semua, manfaat jengkol ternyata cukup besar, terutama dari kandungan nutrisinya yang sangat baik untuk kesehatan.

Nutrisi dalam setiap 100 gram jengkol meliputi kandungan protein sebanyak 23,3 gram, vitamin C 80 milligram, zat besi 4,7 gram, kalsium 140 milligram, dan fosfor 166,7 milligram.

Selain itu, jengkol juga mengandung karbohidrat, vitamin A, vitamin B, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, saponin, serta serat tinggi.

Karena itu, manfaat jengkol pun cukup banyak, seperti:

Menjaga kesehatan jantung

Kandungan jengkol yang bersifat antioksidan sangat berguna dalam menangkal berbagai radikal bebas dan racun dalam tubuh, serta melancarkan peredaran, sehingga berguna dalam menjaga kesehatan jantung.

Menjaga kadar gula darah

Senyawa aktif dalam jengkol juga berguna dalam mengontrol kadar gula dalam darah, sehingga sangat baik untuk penderita diabetes dalam menyeimbangkan kadar gula darahnya.

Menurunkan berat badan

Tingginya kandungan serat dalam jengkol berguna dalam membantu upaya menurunkan berat badan maupun mengatasi perut buncit.

Kandungan gula di dalamnya juga dapat mempercepat pembakaran energi tubuh, sehingga akan mengurangi timbunan lemak dalam tubuh.

Mencegah cacat janin

Kandungan asam folat atau vitamin B6 maupun kalsium dalam jengkol, sangat baik untuk ibu hamil dan janin, terutama dalam mendukung pembentukan organ janin selama dalam kandungan sekaligus untuk mencegah terjadinya cacat saat lahir.

Mencegah anemia dan meningkatkan stamina

Kandungan zat besi dalam jengkol yang cukup tinggi, berguna untuk mencegah terjadinya anemia dan meningkatkan stamina tubuh.

Untuk mengambil manfaat jengkol, konsumsilah secara rutin dalam bentuk lalapan yang akan sangat membantu dalam mengatasi masalah kekurangan zat besi ini.

Potensi bahaya

Selain bermanfaat, jengkol diketahui juga mengandung asam amino yang bernama asam jengkol, yang bersifat racun dan bisa menyebabkan keracunan.

Baca juga: Mengenal Kale, Sayuran Kaya Nutrisi

Jika seseorang mengalami keracunan jengkol, gejala yang ditimbulkannya yaitu kejang otot, retensi urin, hingga mengalami gagal ginjal yang akut dan kasus ini umumnya terjadi pada pria.

Selain itu, makan jengkol secara berlebihan juga berisiko terjadinya penumpukan kristal pada saluran kencing.

Hal ini, terutama disebabkan oleh kandungan asam jengkolat yang tidak mudah larut dalam air.

Karena itu, sebaiknya konsumsi jengkol tak perlu dilakukan secara berlebihan.

Related News