• 26 April 2024

Cara Meningkatkan Produktivitas Bawang Putih

uploads/news/2021/01/cara-meningkatkan-produktivitas-bawang-18639246fde5378.jpg

Tantangan utama bawang putih lokal adalah soal daya saing. Petani Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas bawang putih lokal sehingga bisa bersaing dengan bawang putih impor.

JAKARTA - Guru Besar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof. Dr. Sobir mengungkapkan cara meningkatkan produksi bawang putih (Allium sativum), sehingga dapat bersaing dengan produk impor.

Menurutnya, beberapa upaya untuk meningkatkan daya saing tersebut antara lain, tersedianya varietas unggul berdaya hasil tinggi, menggerakkan kelompok tani agar mau menanam bawang putih, kualitas umbi bawang putih yang bersaing, penerapan standard operating procedure (SOP) yang baik, rantai pasar yang baik serta meningkatkan kualitas bawang putih.

Apa lagi, bawang putih memiliki segudang manfaat.

Bawang putih menjadi salah satu umbi, bumbu dapur, hingga rempah-rempah, yang paling banyak dibutuhkan untuk keperluan memasak, bahkan untuk kesehatan.

Baca juga: Teknologi Mengembalikan Kejayaan Bawang Putih

Bawang putih juga terbukti dapat mengendalikan tekanan darah, menurunkan kolesterol, melawan radang, flu, dan batuk, serta berbagai manfaat kesehatan lainnya.

"Untuk itu, agar dapat menghasilkan bawang putih yang unggul gunakan benih yang baik dari varietas unggul  yang ditunjang dengan SOP yang  baik dan lokasi serta waktu tanam yang sesuai," ungkap Prof. Sobir.

Tanaman herba semusim ini, umumnya tumbuh berumpun dan mempunyai ketinggian tanaman sekitar 60 centimeter.

Bawang putih juga banyak ditanam di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari.

Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.

"Cara menanam bawang putih yang pertama tentunya dengan memilih terlebih dahulu jenis bawang putih yang akan ditanam. Pada umumnya, jenis bawang putih yang bisa ditanam adalah tipe bawang putih softneck dan bawang putih hardneck," ujar Prof Sobir.

Ia menerangkan, bawang putih softneck merupakan jenis bawang yang cocok ditanam di daerah dengan cuacanya panas.

Sementara, jenis bawang putih hardneck lebih cocok di daerah yang lebih dingin atau sejuk.

"Cara menanam bawang putih pun  tinggal menyesuaikan saja dengan kondisi cuaca di daerah. Di Indonesia sendiri yang cocok ditanam adalah tipe hardneck," ujarnya.

Baca juga: Benarkah Bawang Putih Mencegah Covid-19?

Prof. Sobir juga menjelaskan, jenis benih bawang putih yang direkomendasikan untuk ditanam.

Setidaknya ada lima varietas bawang putih yang cocok untuk ditanam di Indonesia yaitu, varietas lokal lumbu hijau, lumbu kuning, lumbu putih, tawangmangu baru, dan sangga sembalun.

Kelima varietas bawang putih tersebut sampai saat ini masih terus dikembangkan dengan baik oleh masyarakat.

"Tantangan utama bawang putih lokal adalah soal daya saing. Petani Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas bawang putih lokal sehingga bisa bersaing dengan bawang putih impor. Artinya, harga dan kualitasnya harus mampu bersaing dengan bawang impor. Varietas bawang putih lokal harus memiliki produktivitas tinggi, tanamannya harus tahan penyakit, jumlah benih cukup dan dilakukan demplot skala luas di banyak tempat," pungkasnya.

Related News