• 24 April 2024

Menanam Bunga Matahari di Pekarangan

uploads/news/2020/12/menanam-bunga-matahari-di-38661f25a5ae2b5.jpg

Yang unik dari tanaman ini, mahkota bunganya mekar mengikuti pergerakan matahari dari timur ke barat, proses ini dikenal sebagai heliotropisme.”

JAKARTA - Sahabat Tani pastinya sering melihat bunga matahari.

Bunga matahari sendiri merupakan tanaman hias semusim yang memiliki bunga besar dan dianggap cantik.

Cara menanamnya pun tidak sulit, karena dapat dikembangbiakan langsung di tanah.

Baca juga: Manfaat Bunga Matahari yang Sebenarnya

Bunga matahari sendiri bisa dijual atau dinikmati sendiri keindahannya.

Selain keindahannya, ternyata bunga matahari, terutama biji bunganya, memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Bunga matahari tergolong tanaman annual yang menghasilkan bunga berukuran besar dan pada umumnya berwarna kuning.

Selain karena tampilannya, bunga matahari juga sangat mudah dan cepat tumbuh.

Yang unik dari tanaman ini, mahkota bunganya mekar mengikuti pergerakan matahari dari timur ke barat, proses ini dikenal sebagai heliotropisme,” ujar Dalmadi dari Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan).

Menurutnya, budidaya matahari banyak sekali dilakukan dengan tujuan yang berbeda-beda.

Selain sebagai tanaman hias, tanaman ini dibudidayakan untuk produksi kwaci, pakan ternak, dan produksi minyak bunga matahari.

Minyak bunga matahari mengandung asam linoleat yang merupakan asam lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan.

Biji bunga matahari juga kerap dijadikan campuran roti di Eropa.

Bagi Sahabat Tani yang tertarik untuk budidaya bunga matahari untuk produksi biji dan minyak atau hanya ingin menanamnya di rumah maupun di kantor.

Sebelum membudidayakannya, Sahabat Tani perlu mengetahui, jika bunga matahari dapat tumbuh baik di dataran tinggi maupun dataran rendah dengan ketinggian yang idealnya mencapai 0-1.500 meter di atas permukaan laut. 

Cara pertama untuk budidaya bunga matahari ini agar dapat tumbuh optimal, yaitu:

Menyiapkan lahan

Sahabat Tani perlu menyiapkan lahan dengan cara, membersihkan lahan (bebas dari gulma, tunggul bekas tanaman dan puing-puing bekas bangunan).

Selain itu, olah tanah dengan membajak atau mencangkul atau lainnya.

Hal itu dilakukan, agar dalam mengolah tanah mendapatkan media tanam yang benar benar subur dan mempunyai unsur hara yang banyak, serta dapat memacu pertumbuhannya.

Dalam mengolah lahan, Sahabat Tani harus bisa memprediksi ukuran kedalaman dan luas tanahnya.

Selanjutnya, dilanjutkan hitung kebutuhan pupuk kompos atau kandang yang digunakan untuk campuran tanah yang akan dicampur luasan tanah dengan perbandingan 3:1.

Dengan tujuan agar penggunaan kompos/pupuk kandang agar memberikan nutrisi campuran kompos menyatu dengan tanah sehingga menghasilkan unsur hara makro dan mikro yang membuat tanah menjadi subur,” jelasnya.

Tanah yang sudah diolah, kemudian didiamkan selama tujuh hari, supaya media yang diolah benar-benar tercampur dengan sempurna di dalam tanah.

Kemudian, buat lubang tanaman, usahakan antara lubang tanam berjarak satu meter atau disesuaikan dengan kondisi lahan.

Setelah selesai, siapkan benih bunga matahari.

Sahabat Tani bisa mendapatkan benih dengan membuatnya sendiri, menggunakan benih yang berkualitas baik dan berlabel.

Perlakukannya pun tidak jauh beda dengan perbenihan tanam lainnya, setelah tumbuh kuat atau berumur dua minggu sudah siap untuk dipindahkan ke lahan.

Setelah benih sudah siap dipindahkan ke lahan, kemudian masukan ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan, lalu ditutup kembali dengan tanah.

Waktu penanaman sebaiknya diusahakan pagi atau sore hari, untuk menghindari tanaman dehidrasi.

Untuk pemeliharaan tanaman, dapat disiram di pagi atau sore hari, agar tanah selalu dalam keadaan lembap (irigasi yang digunakan sebaiknya menggunakan sprinkle),” ujarnya.

Apabila di sekitar tanaman terdapat gulma, Sahabat Tani dapat melakukan penyiangan secara manual dengan cara mencabutnya.

Untuk mengendalikan hama dan penyakit pada bunga matahari, juga dapat dilakukan secara manual.

Beberapa jenis hama yang biasanya menyerang bunga matahari yaitu, walang hijau, ulat daun, dan ulat ngengat.

Sedangkan jenis penyakit yang biasanya menyerang tanaman ini yaitu, penyakit layu, virus tembakau, botrytis cinerea, tepung embun, dan penyakit alternaria.

Jika serangan telah melebihi ambang batas, maka disarankan menggunakan insektisida dan fungisida organik.

Untuk pemupukan, Sahabat Tani bisa menggunakan pupuk organik padat maupun cair.

Untuk penggunaan pupuk organik padat, dapat diberikan satu bulan sekali (sesuai dengan kondisi tanah) dan diberikan dengan cara dicampurkan ke dalam air untuk dosis tiga tutup botol pupuk organik padat untuk 10 liter air,” jelasnya.

Baca juga: Kota Bogor Manfaatkan Tanaman Refugia

Sedangkan penggunaan pupuk organik cair, dapat diberikan dua minggu sekali dan diberikan dengan cara disiramkan pada tanaman.

Untuk dosis penggunaan yaitu, tiga tutup botol pupuk organik cair dilarutkan ke dalam 10 liter air, lalu disiramkan pada tanaman.

Saat panen, umur pertama bunga matahari akan menghasilkan bunga sekitar 45-60 hari sejak ditanam dan 90-105 hari sejak disemai.

Kriteria tanaman bunga matahari yang sudah dapat dipanen yaitu, memiliki tangkai bunga berwarna kuning kecokelatan, kelopak bunga mengering, dan biji bunga berwarna hitam dengan garis garis putih,” tutupnya.

Related News