• 16 April 2024

Lebah untuk Meningkatkan Produktivitas Kopi

uploads/news/2020/12/lebah-untuk-meningkatkan-produktivitas-486887f9229c601.jpg

Pemanfaatan lebah tanpa sengat di perkebunan kopi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan produktivitas kopi.”

JAKARTA - Menurut dosen dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Nadzirum Mubin, masih banyak yang belum mengetahui jika kopi yang dihidangkan dalam secangkir gelas membutuhkan peranan penting dari serangga pemberi jasa ekosistem, yaitu penyerbuk.

Menurutnya, buah kopi yang berasal dari bunga tidak serta merta berhasil menjadi buah kopi yang siap panen.

Baca juga: Madu Trigona di Kota Bogor

Akan tetapi, bunga kopi membutuhkan bantuan penyerbuk untuk membantu proses tersebut.

Proses penyerbukan ini umumnya dilakukan oleh lebah.

Akan tetapi, hal ini terjadi secara alami tanpa adanya campur tangan manusia.

Introduksi lebah pada suatu pertanaman atau perkebunan, mampu meningkatkan produksi buah dan biji dari suatu tanaman.

Lebah yang sering dijumpai dan diketahui yaitu jenis lebah Apis sp. yang berwarna kuning dengan garis hitam pada perutnya, serta mempunyai sengat pada bagian perutnya.

Banyak petani dan masyarakat awam tidak berani memanfaatkan lebah jenis ini, karena dapat menyengat dan melukai orang yang ada di sekitarnya. Lebah jenis Apis sp. mempunyai kisaran harga koloni yang relatif mahal serta tidak tahan dengan gangguan atau aktivitas manusia di sekitarnya,” katanya dalam keterangan tertulis IPB University belum lama ini.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan jenis lebah yang pertahanannya tidak menggunakan sengat atau sering dikenal dengan lebah tanpa sengat (stingless bee). Kelompok lebah tanpa sengat ini sangat banyak jenisnya salah satunya adalah Tetragonula laeviceps (Hymenoptera: Apidae: Meliponini),” tambahnya.

Selain tidak memiliki sengat, stingless bee juga mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan sekitarnya, lebih tahan terhadap gangguan manusia dan ramah, lebih mudah dikembangbiakkan.

Selain itu, madu jenis ini menghasilkan madu dengan karakteristik rasa sedikit asam karena kandungan antioksidan yang tinggi, ia juga mampu menghasilkan propolis.

Namun, yang terpenting yaitu, lebah tanpa sengat ini yang bersifat generalis karena mampu menyerbuki beragam jenis bunga.

Proses budidaya lebah tanpa sengat atau lebih dikenal dengan Meliponiculture ini cukup mudah. Ketika mendapatkan sarang dari koloni lebah jenis T. laeviceps, cukup menyiapkan kotak atau stup berukuran 10x10x30 sentimeter dari kayu sengon atau sejenisnya.

Kemudian, koloni yang ditemukan dipindahkan ke kotak tersebut dengan memerhatikan adanya ratu lebah.

Sebagian sel anakan lalu dipindahkan, serta sebagian sel penyimpanan madu.

Selain itu, tepung sari juga ikut dipindahkan, agar koloni bisa beradaptasi di sarang yang baru terlebih dahulu.

Baca juga: Budidaya Madu Klanceng yang Menggiurkan

Pemanfaatan lebah tanpa sengat di perkebunan kopi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan produktivitas kopi. Selain itu, petani juga dapat mendapatkan keuntungan berupa madu dan propolis. Ketika produksi kopi meningkat, petani mendapatkan keuntungan secara finansial yang tinggi untuk mencukupi kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Dan yang tak kalah menguntungkannya yaitu petani mendapatkan madu yang dapat dipanen sendiri guna meningkatkan imunitas tubuh baik untuk keluarga sendiri maupun untuk masyarakat pada umumnya. Tidak hanya di masa pandemi COVID-19 ini yang membutuhkan imunitas yang baik, tetapi setelah pandemi pun tubuh masih tetap membutuhkan imunitas untuk menjaga stamina tubuh dalam bekerja. Mari kita optimalkan lebah sebagai penyerbuk. Hasil kopi meningkat, madu pun dapat,” imbuhnya.

Related News