• 26 April 2024

Jenis Bunga Bangkai yang Populer

uploads/news/2020/11/jenis-bunga-bangkai-yang-90236df01d22af0.jpg

Para peneliti yang tertarik tidak hanya dari Indonesia, namun dari seluruh dunia.”

JAKARTA - Bungai bangkai (Amorphophallus titanum) sering disamakan dengan bunga padma raksasa (Rafflesia arnoldii).

Kedua flora tersebut berbeda, namun banyak orang menganggapnya sama karena keduanya menghasilkan bau busuk dan mempunyai ukuran sangat besar.

Bahkan, padma raksasa menyandang predikat sebagai bunga terbesar di dunia.

Baca juga: Heboh, Bunga Bangkai Muncul Misterius

Bunga bangkai merupakan bagian dari kekayaan hayati Indonesia.

Tumbuhan yang hidup di kawasan hutan tropis ini merupakan flora endemik dari Pulau Sumatera.

Selain itu, bunga bangkai juga memiliki banyak jenis.

Kita mengenal tiga bunga bangkai yang populer yaitu, porang atau iles iles nama latinnya Amorphophallus muelleri sebarannya dari (Kepulauan) Andaman, India; Myanmar; Thailand; hingga indonesia,” ujar peneliti dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Prof. Hendra Gunawan, Ph.D, kepada Jagadtani.id melalui pesan singkat.

Porang merupakan tanaman penghasil umbi yang dapat dimakan dan merupakan anggota dari keluarga Amorphophallus.

Karena, tanaman ini masih sekerabat dan mirip penampilan serta manfaatnya dengan suweg dan walur.

Porang sering kali dianggap sama dengan kedua tanaman tersebut.

Jenis lainnya yaitu, Suweg dengan nama latin Amorphophallus paeoniifolius asli Asia Tenggara. Kibut atau bunga bangkai raksasa dengan nama latin Amorphophallus titanum, sebaran di hutan hujan Sumatera, khususnya Bengkulu dan Lampung,” jelasnya.

Baca juga: Viral! Bunga Mirip Virus Corona

Tumbuhan ini sangat terkenal karena berukuran raksasa dan hanya tumbuh di Pulau Sumatera, sehingga dikatakan sebagai tumbuhan endemik asli Sumatera.

Flora langka ini ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccar, seorang peneliti asli Italia pada tahun 1878. Ia menemukan Amorphophallus titanum di sekitar air terjun Lembanh Anai, Sumatera Barat. Lalu Hasil penemuan tersebut menjadikan tanaman unik ini sebagai objek penelitian. Para peneliti yang tertarik tidak hanya dari Indonesia, namun dari seluruh dunia,” tutupnya.

Related News