• 27 April 2024

Aneka Manfaat dan Khasiat berkebun

uploads/news/2020/11/aneka-manfaat-dan-khasiat-76708de782aea17.jpg

JAKARTA - Berkebun menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat di masa pandemi COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.

Istilah urban farming atau konsep berkebun dengan memanfaatkan ruang di rumah atau pemukiman, perlahan mulai populer.

Sejumlah pihak pun melihat peluang ini dengan menghadirkan berbagai inovasi, salah satunya menyediakan konten belajar berkebun.

Baca juga: Cara Mudah Menanam Adas Sowa

Di segi kesehatan, selain sebagai cara menghabiskan waktu di rumah, berkebun juga bisa membantu meningkatakan kesehatan Sahabat Tani, salah satunya untuk melawan berbagai penyakit.

Melansir ANTARA dari Healthline, berikut ulasan manfaat berkebun untuk Sahabat Tani:

Melawan penyakit

Saat Sahabat Tani di luar rumah dan terpapar sinar matahari, kulit kalian akan terpapar sinar matahari yang mengandung vitamin D.

Para peneliti memperkirakan, setengah jam berada di bawah sinar matahari dapat menghasilkan antara 8.000 hingga 50.000 unit internasional (IU) vitamin D dalam tubuh.

Namun, hal itu juga tergantung dari seberapa tebal pakaian tubuh Sahabat Tani dan juga warna kulit kalian.

Vitamin D sendiri memiliki sederet manfaat untuk tubuh antara lain, memperkuat tulang dan sistem kekebalan tubuh.

Berbagai studi juga menunjukkan, berada di bawah sinar matahari dapat membantu menurunkan risiko berbagai kanker seperti payudara, kolorektal, kandung kemih, prostat, limfoma non-Hodgkin, hingga multiple sklerosis.

Beberapa pakar kesehatan juga menyebut, jika kadar vitamin D Sahabat Tani rendah, maka kalian memiliki risiko lebih besar terkena serangan psoriasis, sindrom metabolik (kondisi pradiabetes), diabetes tipe II, bahkan demensia.

Bantu jaga berat badan dan kualitas tidur

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyebut, berkebun bisa membangun kekuatan, meningkatkan kualitas tidur, dan membantu Sahabat Tani mempertahankan berat badan yang sehat.

Aktivitas seperti memotong rumput, dianggap masuk ke dalam kategori olahraga ringan hingga sedang, sedangkan menyekop, menggali, dan memotong kayu, dianggap sebagai olahraga berat.

Beraktivitas di lahan akan menggunakan setiap otot utama di tubuh dan tidak akan mengejutkan jika Sahabat Tani bangun pagi di esok hari merasa sakit setelah seharian bekerja.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan, beraktivitas fisik seperti berkebun dapat membantu mengimbangi kenaikan berat badan terkait usia dan obesitas pada anak.

Para peneliti dari University of Pennsylvania juga mengungkapkan, orang yang berkebun lebih mungkin mendapatkan tidur nyenyak selama tujuh jam di malam hari.

Bantu jaga daya ingat

Salah satu dokter mengungkapkan, berolahraga mampu meningkatkan fungsi kognitif di otak dan berkebun bisa menjadi salah satunya.

Aktivitas berkebun dapat memacu pertumbuhan saraf memori di otak Sahabat Tani.

Penelitian di Korea Selatan juga membuktikan, berkebun selama 20 menit untuk penyandang demensia mampu meningkatkan jumlah beberapa faktor pertumbuhan saraf otak terkait memori.

Di Belanda dan Norwegia, orang dengan demensia sering berpartisipasi dalam program berkebun.

Hal itu memungkinkan mereka dapat menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja di lahan pertanian dan kebun.

Meningkatkan suasana hati

Penelitian di Amerika Serikat menemukan, berkebun mampu meningkatkan suasana hati dan meningkatkan kepercayaan diri Sahabat Tani.

Ketika orang menghabiskan waktu di taman, tingkat kecemasan orang itu akan menurun, begitu juga dengan depresi mereka.

Studi yang diterbitkan pada 2011 menunjukkan, orang dengan depresi yang berkebun selama 12 minggu, kondisinya membaik termasuk gejala depresi.

Kondisi ini berlangsung selama berbulan-bulan setelah intervensi berakhir.

Menenangkan hati

Jika Sahabat Tani bekerja di taman, kebun atau lahan pertanian, dapat membantu memulihkan dari keadaan stres.

Dalam studi di 2011, para peneliti mengungkapkan, mereka yang menghabiskan waktu untuk berkebun pulih dari stres, lebih baik ketimbang misalnya membaca.

Mereka yang berkebun juga mengakui, suasana hati mereka telah kembali ke keadaan positif.

Cara pulihkan diri dari kecanduan

Terapi berkebun juga telah ada selama ribuan tahun dan ini menjadi bagian dari program pemulihan diri dari kecanduan.

Dalam studi para peneliti mencatat, tanaman memicu perasaan positif pada orang yang pulih dari kecanduan alkohol, dan merupakan alat rehabilitasi yang efektif.

Dalam studi lain, orang-orang dalam program rehabilitasi yang memilih untuk berkebun sebagai terapi alami melaporkan pengalaman yang lebih memuaskan daripada mereka yang memilih seni.

Tips aman berkebun

Seperti halnya aktivitas lain, berkebun juga memiliki risiko tertentu bagi kesehatan dan keselamatan Sahabat Tani.

CDC pun merekomendasikan sejumlah tindakan pencegahan saat kalian berada di lahan pertanian atau kebun, yaitu:

Pertama, perhatikan petunjuk produk setiap kali Sahabat Tani menggunakan bahan kimia.

Beberapa pestisida, pembasmi gulma, dan pupuk bisa berbahaya jika digunakan secara tidak benar.

Kedua, kenakan sarung tangan, kacamata, celana panjang, sepatu tertutup, dan perlengkapan keselamatan lainnya, terutama jika Sahabat Tani menggunakan alat tajam.

Ketiga, gunakan semprotan serangga dan tabir surja.

Baca juga: Menanam Paprika di Pekarangan Rumah

Keempat, minum banyak air dan sering-seringlah beristirahat untuk mencegah kepanasan dan dehidrasi.

Kelima, awasi anak-anak.

Peralatan tajam, bahan kimia, dan panas luar ruangan dapat menjadi ancaman bagi mereka.

Keenam, dengarkan tubuh Sahabat Tani.

Sangat mudah untuk melukai diri sendiri saat Sahabat Tani misalnya, saat mengangkat sekop yang penuh dengan kotoran.

Ketujuh, pastikan Sahabat Tani mendapatkan vaksinasi tetanus setiap 10 tahun sekali, karena tetanus hidup di dalam tanah.

Related News