• 25 April 2024

Budidaya Stevia di Kota Bogor

uploads/news/2020/11/budidaya-stevia-di-kota-470391da6c0de52.jpg

BOGOR - Stevia merupakan salah satu tanaman yang daunnya dapat digunakan sebagai pemanis pengganti gula.

Tanaman dari berasal keluarga bunga matahari (Asteraceae) ini, banyak dibudidayakan di Indonesia, termasuk Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, atau tepatnya di One Home Farm, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur.

Yusak Kire, salah satu petani di One Home Farm menuturkan, stevia mulai dikembangkan untuk dibudidayakan di kebun sejak 2016 lalu.

Baca juga: Daun Stevia, Tanaman Pengganti Gula

Jenis stevia yang paling banyak ditanam yaitu Stevia rebaudiana dari Paraguay, Amerika Selatan. 

Ia mengatakan, budidaya stevia tergolong mudah, seperti halnya penanaman kemangi.

Namun tanaman ini menyukai sinar matahari dengan kebutuhan air tetap terjamin. 

"Pemupukan biasa saja, yang penting stevia senang air walaupun butuh sinar matahari full. Penyiraman kalau bisa sehari dua kali di musim kemarau, kecuali penghujan," ujar Yusak belum lama ini.

Sebab, sambungnya, dengan kelembapan yang tinggi dapat memacu pertumbuhan stevia.

Seiring pertumbuhan yang cepat akan dibarengi juga dengan munculnya bunga dan itu harus dipangkas untuk meningkatkan rasa daun.

"Kalau musim hujan pertumbuhannya drastis atau cepat, tapi di satu sisi ada bunga juga dan itu harus dipangkas. Jadi kalau berbunga pangkas saja, kalau tidak dia (stevia) akan mati," paparnya. 

Daun stevia sendiri dapat dipanen saat memasuki usia 1,5 bulan setelah masa penanaman.

Proses panen daun dapat dilakukan setelah pemotongan dahan hingga menyisakan tinggi 10 sentimeter.

Baca juga: Miracle Fruit, Si Pemanis Alami

"Daun stevia memiliki rasa manis, sehingga dapat digunakan untuk pengganti gula. Daunnya kaya manfaat untuk kesehatan, salah satunya untuk menstabilkan gula dalam darah," imbuh Yusak.

Selain menjual hasil panen daun segar, One Home Farm juga menyediakan bibit dan produk turunan dari daun stevia berupa teh herbal. 

"Untuk bibit tinggi 30 sentimeter, Rp15.000 dan indukan, Rp50.000. Teh Divine dengan berat 15 gram, Rp15.000. Sementara daun segar dihargai, Rp500.000 per kilogram," tandasnya.

Related News