• 19 April 2024

Menangguk Untung dari Jentik Nyamuk

uploads/news/2020/10/menangguk-untung-dari-jentik-182837a278bca06.jpg

Kepikiran untuk budidaya jentik nyamuk gara-gara krisis pakan cupang, apalagi saat musim hujan.

BOGOR - Di balik keberadaan nyamuk yang dapat membuat tubuh gatal-gatal dan menyisakan bentol merah, ternyata menyimpan potensi untuk mendatang pundi-pundi cukup lumayan, jika dikelola dengan baik. 

Perlu diketahui, siklus kehidupan nyamuk berasal dari jentik yang dihasilkan dari penetasan telur.

Jentik nyamuk inilah yang menjadi pakan alami populer untuk ikan cupang (Betta splendens).

Baca juga: Madu Trigona di Kota Bogor

Jentik nyamuk atau ‘encuk’ dinilai menjadi asupan nutrisi wajib, karena dapat memperkuat tulang ekor atas, bawah, dan belakang, khususnya pejantan.

Sedangkan bagi betina, jentik dapat mempercepat pembuahan telur (gonat).

Peluang itulah yang dilirik Rohman Alpariza, warga Desa Ciseuseupan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Ia membudidayakan jentik nyamuk (Larva Chironomus sp) di Farm Adzkiya Betta.

Rohman kini memiliki dua kolam budidaya jentik nyamuk yang berada di Desa Tarikolot, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. 

"Mulai itu awal 2020. Kepikiran untuk budidaya jentik nyamuk gara-gara krisis pakan cupang, apalagi saat musim hujan. Walaupun bisa ambil dari alam, tapi dapatnya sedikit beda dengan kultur sendiri," ujarnya kepada Jagadtani.id, belum lama ini.

Ia mengatakan, budidaya larva Chironomus sp itu tidak terlalu sukar asalkan dijalani dengan tekun.

Dirinya juga menjelaskan, awalnya air kolam dicampur dengan air pembusukan cacing sutera untuk memancing nyamuk betina untuk hinggap dan bertelur di kolam. 

Di kolam dengan ukuran 1x2 meter, ia biasa menuangkan air dari proses pembusukan cacing sutera sebanyak 2 kilogram. 

"Kalau saya pakai cacing sutera yang sudah busuk. Air memang harus kotor atau pun bau untuk mengundang nyamuk kebun datang dan bertelur. Kalau air bersih, yang datang bisa nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit DBD (demam berdarah dengue)," tuturnya. 

Setelah proses tersebut, lanjutnya, tinggal menunggu saja adanya telur, paling lama satu minggu dan cepatnya tiga hari.

Telur nyamuk untuk sampai menetas menjadi jentik tidak butuh waktu lama, hanya satu hari atau 24 jam. 

Adapun musuh utama jentik nyamuk yaitu katak.

Oleh karena itu, Rohman menyarankan agar kolam ditutup menggunakan kawat nyamuk dan jangan sampai ada celah.

"Untuk hujan dan panas bisa juga pakai paranet," katanya

Menurutnya, panen jentik dapat dilakukan dua kali dalam sebulan.

Sekali panen, dapat menghasilkan sekitar 2 kilogram jentik kering dari penebaran 2 kilogram air pembusukan cacing sutera.

Dari usaha sampingannya tersebut, Rohman yang juga juru masak di hotel itu mengaku, ia dapat menjual 20 kantong sehari jika sedang pesanan sudah ramai.

Satu takaran kering jentik nyamuk atau setara satu gelas air mineral 220 mililiter, ia hargai Rp50.000. 

"Yang beli kebanyakan tahu lewat media sosial. Ada yang datang ke sini, ada COD (cash on delivery), ada juga minta dikirim. Untuk yang dikirim biasanya dalam jumlah banyak," kata Rohman.

Baca juga: Petani Kota Bogor Dapat Alsintan

Baginya, usaha jentik nyamuk masih menjanjikan untuk mendatangkan tambahan pendapatan.

Sebab, pakan alami ini banyak dicari terutama oleh kalangan pemelihara cupang. 

"Sebetulnya kalau dari kebutuhan bisa lebih 20 kantong. Kalau saya tidak capek, tidak memikirkan yang lain, bisa lebih dari itu. Komunitas khusus kita saja di Bogor member-nya 3.000 lebih. Penghobi cupang itu pasti butuh jentik dan kutu air," tutupnya. 

Related News