• 27 April 2024

Membuat Bibit Kemangi Sendiri

uploads/news/2020/09/membuat-bibit-kemangi-sendiri-169157415479710.jpeg

Kalau yang lainnya mah beli, hanya saya pikir, kalau beli belum tentu dapat bibit kemangi.”

TANGERANG - Pasti Sahabat Tani yang hobi makan lalapan sudah tak asing lagi dengan daun kemangi.

Ya, daun kemangi merupakan salah satu tanaman yang sangat familiar di masyarakat Indonesia.

Pada umumnya daun ini biasa dikonsumsi bersamaan dengan makanan utama sebagai lalapan.

Baca juga: Memilih Bibit Unggul Jahe Putih

Daun kemangi tergolong tumbuhan dalam genus Ocimum.

Daun kemangi sendiri merupakan terna atau tumbuhan yang batangnya lunak, karena tidak membentuk kayu.

Kemangi yang banyak tumbuh di daerah tropis ini, merupakan tanaman herbal tegak semak, tajuk membulat, bercabang banyak, sangat harum dan memiliki ketinggian 0,3-1,5 meter.

Daun kemangi mempunyai wangi yang khas, yang berasal dari kandungan sitral tinggi pada daun dan bunganya.

Biasanya, daun kemangi selalu disantap bersama-sama daun kubis, ketimun, dan juga sambal pada lalapan ayam atau ikan goreng.

Salah satu petani yang menanam kemangi yaitu Tani, petani dari Kampung Jahe, Jalan Raya Tanjung Pasir, Kelurahan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, yang sudah membudidayakan kemangi sekaligus membuat bibit sendiri.

Kemangi sebulan sudah panen, kemangi yang sudah berbunga mau buat dibibit, karena kalau beli mahal. Didiamkan, terus dikeringkan, lalu tumbuk. Saya tidak pernah beli, ditanam saja sendiri. Nanti diambil bunganya saja, ditumbuk, terus disemai langsung ke tanah. Sudah deh, nanti tinggal tunggu tumbuh saja,” ujarnya saat ditemui Jagadtani.id belum lama ini.

Walaupun prosesnya memakan waktu, namun Tani tetap memilih membuat bibitnya sendiri ketimbang beli di pasar, seperti yang dilakukan petani pada umumnya.

Kalau yang lainnya mah beli, hanya saya pikir, kalau beli belum tentu dapat bibit kemangi. Suka dicampur sama tanaman lain. Saya pernah mencoba, sekali beli bibit bayam merah, eh dicampur sama bayam hijau. Kalau sudah begitu, tidak bisa kembalikan. Kalau buat sendiri sudah pasti,” tambahnya.

Baca juga: Ketika Lahan Sampah menjadi Kebun

Tak hanya kemangi, Tani juga menanam pakcoy, kangkung, bayam, dan cabai di sawah miliknya.

 “Penyiramannya sehari tiga kali. Kalau sehabis dipupuk, langsung disiram biar tidak gosong. Di sini, hamanya banyak, ada kutu, ulat, ular. Kalau tidak siap obatnya, habis semua dimakan hama,” tutupnya.

Related News