• 27 April 2024

Berkunjung ke Kampung Sapi Junrejo

Saya pikir kotoran sapi cuma bisa jadi pupuk, ternyata bisa jadi gas juga.”

MALANG - Peternakan tidak selalu identik dengan pekerjaan kasar, yang seringkali dianggap tidak menarik dan cenderung monoton.

Seperti berani mengkolaborasikan dengan inovasi yang dilakukan

Namun, di tangan drh. Deddy F. Kurniawan, peternakan menjadi tempat yang mengasyikkan untuk dikunjungi.

Baca juga: Nilai Emas dari Kotoran Kambing

Ya, dirinya mencoba berinovasi dengan membuat peternakan di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, menjadi tempat wisata edukasi ramah anak.

Awalnya, ia membuka peternakan sapi perah asal Selandia Baru di lokasi yang terletak 500 meter dari jalan utama Kecamatan Beji, untuk kepentingan penelitian dan industri.

Apa lagi, ia melihat Kota Batu memiliki iklim yang tepat untuk beternak sapi jenis khusus tersebut secara mandiri.

Karena Kota Batu kian ramai dikunjungi wisatawan, sejak 2014 ia pun membuka tempat wisata ini secara profesional dengan nama ‘Kampung Sapi’.

Harga tiket masuk berkisar antara Rp10.000-25.000 dan sudah termasuk susu segar atau susu fermentasi (yogurt) sambil berkeliling.

Cara ini, dianggap strategi yang tepat memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada para pengunjung.

Dalam sehari, ia hanya dibatasi sebanyak 200 orang pengunjung saja.

Hal itu untuk menjaga kualitas dan tingkat stres sapi bisa diatasi.

Di depan masing-masing kandang sapi juga terdapat papan keterangan yang berisi; jenis sapi, asal sapi, berapa lama masa hamil sapi, dan termasuk sapi perah atau potong.

Sejumlah kegiatan pun selalu dilakukan, seperti memperkenalkan anak sapi dan anak kambing yang berumur beberapa hari, memberi makan sapi dewasa, hingga memerah susu.

Hal itu, dimaksudkan untuk mengedukasi pengunjung, baik anak-anak maupun dewasa, mengenai binatang ternak dan menghargai pekerjaan peternak.

Salah satu pengunjung, Syahrul (29) dari Jakarta menuturkan ia baru memahami apa saja manfaat sapi secara keseluruhan, setelah ia berkunjung ke Kampung Sapi bersama teman-teman kuliahnya.

Saya pikir kotoran sapi cuma bisa jadi pupuk, ternyata bisa jadi gas juga,” tuturnya, paska melihat proses energi alternatif terbarukan, biogas dari kotoran sapi.

Baca juga: Membedakan Hewan Sehat dan Sakit

Seperti tempat wisata pada umumnya, Kampung Sapi menyediakan tempat oleh-oleh yang diproduksi oleh peternak secara manual, seperti sabun susu.

Selain itu, ada juga barang yang diproduksi secara massal seperti kaos.

Publik Relation Kampung Sapi, drh. Nunik Yulianti Rihardini mengatakan, ia juga akan menggandeng lebih banyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar yang kebanyakan merupakan peternak. 

Related News