• 26 April 2024

Pupuk Organik Ala Ibu-ibu PKK

uploads/news/2020/08/pupuk-organik-ala-ibu-ibu-702833228f9c540.jpg

Pekarangan sekecil apa pun dapat dimanfaatkan, selain itu bisa menjaga kelestarian lingkungan.”

PALEMBANG - Memanfaatkan limbah sampah rumah tangga untuk pupuk, mulai banyak dilakukan oleh masyarakat.

Di bawah tangan kreatif ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Selatan, sampah yang tidak bermanfaat, akhirnya dijadikan pupuk organik.

Baca juga: Menyulap Sampah menjadi Pupuk Organik

Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel, Febrita Lustia, mengaku tergerak untuk menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik bagi anggota PKK Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Kota Palembang.

Pelatihan pembuatan pupuk organik itu sendiri digelar di Desa Talang Kepuh, Kelurahan Gandus.

Desa ini merupakan model dan percontohan pelaksanaan 10 program pokok PKK.

"Di tengah pandemi ini, banyak ibu-ibu mulai bercocok tanam untuk kebutuhan pangan. Kalau berkebun, pupuk pasti dibutuhkan. Nah, karena itu, kita mau ibu-ibu manfaatkan sampah rumah tangga sebagai bahan dasar pupuk," ucapnya belum lama ini.

Istri Gubernur Sumsel, Herman Deru ini mengatakan, pupuk organik bisa dibuat dalam berbentuk padat atau cair.

Untuk sumber bahannya, bisa berasal dari sisa panen seperti jerami, tongkol jagung, dan sabut kelapa.

Serta sisa sampah rumah tangga, seperti kulit pisang atau kulit jeruk.

"Bahan baku pupuk organik ini toh gampang didapat. Cukup dengan memilah sampah rumah tangga," katanya.

Diakuinya, di masa pandemi COVID-19, banyak masyarakat yang memanfaatkan pekarangannya dengan bercocok tanam dan berkebun.

Masyarakat banyak menanam tanaman hias atau pun tanaman obat-obatan.

"Pekarangan sekecil apa pun dapat dimanfaatkan, selain itu bisa menjaga kelestarian lingkungan," tambahnya.

Untuk pembuatan pupuk organik, tahap pertama tentunya dengan mengumpulkan jenis sampah yang berbeda pada masing-masing tempat sampah.

Febrita menganjurkan, untuk memiliki beberapa tempat sampah untuk memilah jenis sampah.

Setelah dipilah, langkah selanjutnya sampah tersebut dicincang untuk proses penguraian.

Untuk wadahnya, bisa memakai baskom atau drum memakai tanah yang sudah dilubangi.

"Setelah sampah dikumpulkan, kalau bisa ditambah pupuk kandang atau kotoran ternak untuk mempermudah proses penguraian," ungkapnya.

Sedangkan untuk membuat pupuk cair, langkah awal yang harus dipersiapkan, yaitu sisa sampah seperti kulit bawang dan air tajin.

Bahan tersebut langsung dicampurkan dengan gula merah yang sudah dihaluskan.

Baca juga: Pupuk Organik Cair Buatan Polisi

Setelah itu, bisa ditambahi campuran cairan kimia EM4.

Bahan yang sudah dicampur, dimasukkan ke dalam wadah yang tertutup untuk difermentasikan.

"Setelah tujuh hari pupuk cair bisa digunakan. Tinggal pilih, mau buat pupuk padat atau cair tergantung dengan pilihan masing-masing," tutupnya.

Related News