• 25 April 2024

Budidaya Daun Kelor di Pekarangan

uploads/news/2020/08/budidaya-daun-kelor-di-80233c490abbefa.jpeg

PALEMBANG - Budidaya daun kelor ternyata bisa menambah pundi-pundi uang.

Selain banyak khasiatnya, daun kelor ini pun diakui oleh pembudidaya sebagai sayuran yang bisa meningkatkan antibodi.

Daun kelor yang memiliki nama latin Moringa oleifera mulai banyak diburu masyarakat Palembang.

Baca juga: Berkebun Organik Ala Manajer SriwijayaFC

Pasalnya, untuk membudidayakan tanaman ini sangat mudah dan tak perlu memiliki lahan yang luas.

Tanaman ini cukup ditanam di pot, maupun lahan yang sedikit tanahnya.

"Banyak yang percaya apabila mengkonsumsi daun kelor ini untuk meningkatkan daya tahan tubuh, banyak orang mencari bibitnya untuk jadi obat alternatif dan dibudidayakan sendiri," ujar Mina, pembudidaya dan penjual bibit daun kelor, belum lama ini di rumahnya di sekitar Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Ia menambahkan, membudidayakan tanaman kelor ini cukup mudah.

Tanaman tersebut juga bisa tumbuh dengan rentan waktu satu hingga dua bulan.

Seperti diketahui, daun kelor memiliki kandungan antioksidan.

Biasanya, budidaya daun kelor juga dapat dilakukan dengan media polybag ditambah tanah yang gembur.

"Saat membudidayakan rawat tanaman agar terhindar dari bekicot," kata dia.

Selain itu, untuk penanaman bibit kelor yang perlu diperhatikan yaitu kualitas benih.

Untuk mengetahui benih yang baik, Sahabat Tani bisa memilih biji yang mengapung ketika direndam dalam air hangat.

"Selama 7 sampai 12 hari benih akan mulai berkecambah dan sudah harus rutin disiram air, kalau stek sebaiknya jangan kena matahari karena berpengaruh terhadap proses tumbuh bisa layu," ungkapnya.

Tanaman yang hidup di iklim tropis dan subtropis ini, juga mudah dibudidayakan di pekarangan rumah.

Baca juga: Efek Menjemur Kopi di Jalan

Sebagian masyarakat juga meyakini, bila mengkonsumsi rebusan herbal daun kelor atau tumbuhan memperkuat antibodi.

"Daun kelor juga dapat diolah jadi sayur bening dan tumis," terangnya

Mina mengaku, ia menjual daun kelor per bibit seharga Rp25.000-50.000.

Harga tersebut juga tergantung dengan ukuran tanamannya.

" Hobi bercocok tanam mengisi waktu luang, dalam sehari bisa menjual 30 batang daun kelor," tutupnya.

Related News