• 25 April 2024

Memanfaatkan Atap untuk Bercocok Tanam

uploads/news/2020/07/memanfaatkan-atap-untuk-bercocok-331855a5e09d517.jpg

Sudah banyak pelanggan. Apalagi ada pandemi COVID-19, yang order dominan dari rumah sakit.”

PALEMBANG - Bercocok tanam saat ini sudah tidak dipusingkan lagi dengan ketersediaan lahan.

Banyak petani modern menjalani budidaya sayuran secara hidroponik yang sangat mudah dilakukan.

Satu diantaranya dilakukan oleh Rani, petani urban asal Kota Palembang ini sudah sejak 2015 menekuni budidaya sistem hidroponik.

Baca juga: Efek Menjemur Kopi di Jalan

Tempat budidaya sayurannya pun tak seperti kebanyakan orang Palembang lakukan, yaitu menjalankan bisnis sayuran hidroponik di atas lantai tiga.

"Rooftop garden ini salah satu cara memanfaatkan lahan yang ada untuk bercocok tanam," ungkapnya belum lama ini.

Rani yang tinggal di Kecamatan Jakabaring ini mengaku, tak kesulitan sama sekali dalam berbudidaya memakai sistem hidroponik.

Bahkan, dalam sehari ia bisa panen hingga 15 kilogram sayuran segar.

"Sudah banyak pelanggan. Apalagi ada pandemi COVID-19, yang order dominan dari rumah sakit," ungkapnya.

Sejak pandemi, biasanya sebulan ia bisa menjual 100-200 kilogram, bahkan bisa meningkat hingga 50%.

"Sayuran yang saya jual mulai selada air, selada merah, bayam merah, pakcoy dan kailan, setiap sayuran harganya Rp25.000 sampai Rp35.000 per kemasan," katanya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk mengembangkan bisnis hidroponik.

Menurutnya, saat penanaman awal hingga masa panen pertama membutuhkan waktu sekitar dua minggu.

"Untuk pertama persiapkan lahan budidaya hidroponik, buat kerangka untuk media tanam, pipa aliran air serta nutrisi," katanya.

Bibitnya pun pilih yang berkualitas, kemudian saat mulai menanam perhatikan pengaturan cuaca dan sinar matahari.

Pertama, saat memulai budidaya hidroponik, Sahabat Tani harus mengetahui penempatan menanam tanaman yang tepat.

Kemudian perhatikan tanaman, perawatan tanaman agar tidak terkena hama.

Biasanya, hama yang menyerang budidaya hidroponik seperti ulat daun, kutu aphids (sejenis serangga, bahkan burung gereja jika penanaman di tempat terbuka.

Baca juga: Rezeki Aglaonema di Masa Pandemi

"Waktu pembibitan di pagi hari dan pengairan sebaiknya pagi atau sore hari sekaligus pemberian nutrisi tanaman tanpa pestisida," kata dia.

Bila tanaman diserang hama, yang dilakukan yaitu, akar harus dicuci sehingga tidak banyak lumut menempel.

"Faktor penting yang membuat sayuran tumbuh adalah menjaga kebersihan saluran pengairan dan perhatikan pH air dengan kadar 6-7," tutupnya.

Related News