• 27 April 2024

Hadapi Pandemi dengan Vertical Garden

uploads/news/2020/05/hadapi-pandemi-dengan-vertical-19139aabcf6c429.jpg

Sejak awal memulai, warga khususnya RW 05 sangat antusias dan semangat untuk berkebun.”

BOGOR - Berbagai sayur-mayur, seperti bayam, kangkung, sawi, cabai, terong, tomat, dan okra memenuhi pagar pembatas yang berada di Gang 04, Kampung Warung Bandrek, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Kebun sayur dengan sistem vertikal garden ini berdiri sebagai bentuk upaya warga setempat untuk siaga pangan menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.

Baca juga: ATM Beras, Si Komandan

Ketua RW 05 Kelurahan Bondongan, Mahfud mengatakan, kebun sayur ini mengusung konsep urban farming.

Mereka memanfaatkan pagar pembatas yang ditanami sayur-sayuran, berharap bisa tetap mencukupi kebutuhan sayuran keluarga di tengah pandemi Covid-19 yang tak hanya berimbas pada sektor kesehatan, tapi juga perekonomian keluarga.

"Sejak awal memulai, warga khususnya RW 05 sangat antusias dan semangat untuk berkebun. Kegiatan ini setidaknya ada nilai tambah bisa mencukupi kebutuhan konsumsi sayuran. Program ini namanya Siaga Pangan Covid-19 Urban Farming Warung Bandrek RW05," kata Mahfud kepada JagadTani.id, Selasa (5/5) kemarin.

Program yang dikelola oleh warga tersebut dilaksanakan berkat kerja sama dengan Yayasan Bumi Selaras Sejahtera (YBSS) yang didukung oleh Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

Pihak YBSS menyediakan untuk media tanam, bibit dan pupuk termasuk memberikan edukasi kepada warga mengenai cara menanam, agar tanaman tumbuh dengan baik.

Selain itu, sambung Mahfud, pihak yayasan juga kerap melakukan pengecekan ke kebun secara rutin setiap tiga hari sekali untuk memastikan pertumbuhan tanaman agar tumbuh dengan optimal.

Sampai saat ini, berbagai jenis tamanan pangan telah tumbuh memenuhi pagar pembatas perumahan kurang lebih sepanjang 40 meter.

Tanaman-tanaman sayuran tersebut ditanam dalam media tanam dari karpet serta botol dan kaleng plastik bekas.

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan, warga juga telah menikmati sebagian hasil dari penanaman, seperti bayam dan kangkung yang memiliki masa tanam singkat sudah dipanen beberapa kali.

"Kita itu mulai menanam bulan Maret. Jadi, seperti bayam, kangkung cepat usia dua minggu sudah kita panen dan warga memetik sendiri langsung di kebun," katanya.

Untuk perawatan tanaman, dirinya juga memberdayakan pemuda setempat untuk melakukan penyiraman dua kali sehari, kecuali saat hujan.

Baca juga: Semangat KWT Sempurna ketika Pandemi

Pemupukan juga dilakukan dua kali sehari dengan menggunakan pupuk organik cair yang disuplai YBBS dari Tempat Pengolahan Sampah 3R (reduce, reuse, recycle).

"Iya, sekarang hasilnya baru untuk memenuhi kebutuhan warga saja. Memang ada rencana untuk menambah area kebun sekeliling pagar kedepannya, kerena selain ada keinginan dari warga lainnya, juga nantinya bisa untuk memenuhi kebutuhan pasar," tutup pria yang sekarang menginjak usia 64 tahun itu.

Related News