• 23 April 2024

TTIC, Solusi Kebutuhan Pokok Masyarakat

uploads/news/2020/04/ttic-solusi-kebutuhan-pokok-193792bd52dcc98.jpg

"Kami selalu berusaha agar pasokan tetap tersedia. Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di Jakarta maupun Bogor tetap buka dan selalu menyediakan bahan pangan dengan harga yang terjangkau.”

JAKARTA - Walaupun wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menjadi zona merah dalam penyebaran virus corona atau Covid-19, pemerintah tetap menjamin kelancaran distribusi pangan. Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian (Kementan), Prof. Risfaheri menegaskan, Kementan selalu memastikan stok  produksi selalu ada di sektor hulu, sedangkan distribusi berada pada tupoksi Kementerian Perdagangan (Kemendag).

“Meski pun redzone, kan masyarakat tetap butuh pangan. Petani kita tetap berproduksi dan distribusikan secara lancar. Namun, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, Kementan tentunya berupaya agar pangan tersebut sampai ke masyarakat sehingga bisa tercukupi,” ujarnya dalam keterangan tertulis belum lama ini.

Salah satunya, Kementan berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya di DKI Jakarta, gabungan kelompok tani (gapoktan), dan pelaku usaha lainnya, untuk memastikan kebutuhan pangan bisa terpenuhi dengan lancar.

“Kami selalu berusaha agar pasokan tetap tersedia. Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di Jakarta maupun Bogor tetap buka dan selalu menyediakan bahan pangan dengan harga yang terjangkau,” terangnya.

Menurutnya, Toko Tani Indonesia (TTI) menjadi alternatif untuk mendapatkan bahan pangan pokok yang berkualitas dan terjangkau. Ketersediaan dan distribusi yang lancar ke TTIC juga diakui Manajer TTIC, Inti Pertiwi Nashwari. Inti yang juga Kepala Bidang Distribusi Pangan, BKP, Kementan juga menyebut, semua pemasok maupun petani champion yang bekerja sama dengan Kementan selalu siap.

“Tidak ada yang stop pasok pangan dari petani untuk ke Jakarta, khususnya ke TTIC maupun TTI selalu tetap buka untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Untuk bawang merah champion, kami selalu sedia setiap kami minta dan setiap pemasok lainnya selalu siap dimintai pasokannya kapan saja,” tuturnya.

Dirinya menjelaskan, setiap harinya TTIC maupun TTI selalu buka dan melayani pembeli. Untuk TTIC Pasar Minggu misalnya, pasokan daging yang masuk selalu di atas dua ton untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Belum lagi telur yang mencapai 500-700 kilogram dan beras mencapai lima ton yang selalu direstok setiap 2-3 hari dari petani Jawa Barat.

“Sayuran aman, karena dipasok setiap hari dan segar,” katanya.

Berdasarkan data TTI, BKP, hingga saat ini sudah ada dua toko TTIC yang terletak di Jakarta dan Bogor. Sedangkan 232 TTI tersebar di DKI Jakarta, 143 TTI di Bogor, lima TTI di Bekasi, dan 24 TTI di Tangerang dan Tangerang Selatan.

Meroket Tajam

Selama masa pandemi Covid-19, efeknya pun mulai terasa. Penjualan kebutuhan bahan pokok di TTIC Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mencapai 100% dibanding hari biasanya. Inti Pratiwi pun mengatakan, penjualan meningkat selama pandemi karena TTIC dianggap sebagai alternatif untuk pasokan pangan di wilayah Jakarta.

“Peningkatannya bisa dua kali lipat atau 100%, peningkatan dihitung dari omzet,” katanya seperti melansir Antaranews.com belum lama ini.

Inti sendiri tidak merinci berapa omzet yang didapat, sementara itu peningkatan ini terjadi untuk penjualan. Baik secara langsung atau di tempat, maupun secara ‘online’ atau daring. Ia menjelaskan, komoditi bahan pokok yang paling banyak dibeli oleh konsumen yaitu beras, daging, gula, dan sayuran.

Total ada 30 penjual atau vendor di TTIC Pasar Minggu yang menjual berbagai kebutuhan pokok, mulai dari beras, sayuran, daging sapi, daging ayam, telur, gula, minyak goreng, dan lainnya. Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pangan di masyarakat selama pandemi ini, pihaknya berupaya selalu menjaga kebutuhan pokok tetap terpenuhi. Untuk daging, minimal dipasok dua sampai dengan tiga ton untuk masing-masing vendor, total ada tiga vendor daging di TTIC Pasar Minggu.

“Kami siapkan pasokan beras lima ton setiap 2-3 hari. Gula juga sekarang sudah siap pasokannya, kami stok 20 ton. Sedangkan sayuran, pasokannya setiap hari dikirim dari Lembang dan Pengalengan,” ujarnya.

TTIC sendiri dikembangkan oleh BKP, Kementan untuk menyediakan stok pangan strategis dan stabilitas harga pangan sejak 2017. Banyak yang memanfaatkan belanja di TTIC karena dari segi harga lebih murah dibandingkan harga pasar. Selain itu, produk pertanian yang dihasilkan masih segar, langsung dikirim dari kelompok tani yang ada di wilayah sentra produksi pertanian.

Related News