• 26 April 2024

Bateng Terus Kembangkan Budidaya Malada

uploads/news/2020/01/bateng-terus-kembangkan-budidaya-9514803cf105bb1.jpg

“Saat ini kita mulai membagikan tanaman lada dengan malada sebagai batang bawah kepada petani di Bangka Tengah.

BANGKA TENGAH - Dalam rangka mengembangkan ekonomi kerakyatan dari sektor pertanian. Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah terus melakukan terobosan dan inovasi dalam mewujudkan program tersebut. Baru-baru ini, pemkab melalui Dinas Pertanian sedang mengembangkan budidaya tanaman lada kombinasi tanaman malada yang sejenis dengan lada.

"Saat ini kita mulai membagikan tanaman lada dengan malada sebagai batang bawah kepada petani di Bangka Tengah. Hal itu sebagai pemancing petani untuk mengembangkan lada kombinasi malada," ujar Bupati Bateng, Ibnu Saleh, Jumat (24/1).

Baca juga: Bateng Angkat Sentra Cabai

Ia menyebut alasan lada dikombinasikan dengan malada. Menurutnya, hal itu dimaksudkan untuk mencegah menjangkitnya penyakit kuning yang selalu menjadi keluhan petani lada setiap melakukan kegiatan budidaya.

"Lada kita saat ini rentan dengan penyakit kuning, maka dari itu kita mencari solusi untuk menjawab keluhan para petani lada yakni menggunakan malada sebagai batang bawah dan lada sebagai batang atas," ungkapnya.

Ia mengatakan, pemkab memiliki kebun induk malada sebanyak 1.250 bibit di Dinas Pertanian Bangka Tengah. Dari kebun itu nantinya dikembangkan secara luas oleh petani.

"Yang kita bagikan tadi masih beli, tapi ke depan kita sudah bisa memproduksi bibit sendiri karena kita ada kebun induk malada. Jika petani sudah bisa, maka pemerintah dorong membantu bibit malada untuk di-stek dengan lada," tuturnya. 

Baca juga: Misi Bateng jadi Pemasok Hortikultura

Ia menambahkan, pemerintah siap memfasilitasi petani dalam upaya mengembangkan tanaman lada menggunakan malada sebagai batang bawah. Selain itu, pihaknya menganjurkan petani untuk menggunakan tajar hidup sebagai junjung hidup yakni jenis kapuk dan gamal.

"Untuk tajar hidup jenis kapuk dan gamal ini sudah dikembangkan di masing-masing BPP. Kemudian gamal telah dibudidayakan di kebun Dinas Pertanian. Setelah siap, nanti dibagikan kepada para petani," tandasnya.

Related News