• 19 March 2024

Sulsel Gencar Membangkitkan Udang Windu

uploads/news/2019/12/sulsel-gencar-membangkitkan-udang-65671c861687109.jpg

“Udang windu kini gencar dikembangkan lagi di tengah banyaknya petani yang mengembangkan udang vaname di lapangan.”

TAKALAR - Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, mendukung Gerakan Kebangkitan Udang Windu di Sulsel dengan mendistribusikan bantuan 45 juta benur (benih udang) di Sulsel sepanjang 2019.

“Udang windu kini gencar dikembangkan lagi di tengah banyaknya petani yang mengembangkan udang vaname di lapangan,” ujar Kepala BPBAP Kabupaten Takalar, Nono Hartanto menanggapi upaya peningkatan produksi udang di Sulsel, seperti melansir ANTARA, Senin (9/12) kemarin.

Ia mengatakan, penyaluran bantuan benih sudah dilakukan dalam tiga tahun terakhir sejak 2017. Sementara produksi benur di BPBAP Takalar rata-rata 65 juta benur per tahun. Benur yang diproduksi itu, lanjutnya, selain disalurkan sebagai bantuan benih, juga sebagian dijual kepada masyarakat umum.

Khusus pengembangan udang di BPBAP Takalar diakui sebagian besar jenis vaname, sementara udang windu dikembangkan di BPBAP di Kabupaten Pinrang. Untuk pengembangan benur di BPBAP Takalar rata-rata produksi empat ton per petak dari empat petak yang dikelola dengan total 4.000 meter persegi. Terkait pengaruh musim dengan pengembangan benur, Nono menyatakan tidak ada masalah, karena benur dikembangkan dalam ruangan sesuai suhu kamar.

“Hanya ketika sudah dikembangkan di luar ruangan yakni di tambak, akan terpengaruh dengan musim. Kalau musim kemarau, salinitas airnya mencapai 40-60 ml, kurang baik untuk perkembangan udang. Sebaliknya, jika musim hujan akan baik untuk perkembangan udang,” jelasnya.

Sedangkan mengenai kelebihan dan kelemahan dari kedua jenis udang yang dikembangkan yaitu udang windu dan vaname, Nono mengatakan, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Namun, sepanjang memenuhi kaidah-kaidah budidaya, akan mendapatkan hasil yang baik.

 

Related News