• 24 April 2024

Limbah Sawit untuk Pakan Unggas

uploads/news/2019/12/limbah-sawit-untuk-pakan-871242e5010e233.jpg

Lumpur dan bungkil sawit dapat menjadi pakan alternatif bagi ternak unggas dan berdasarkan penelitian yang dilakukan, memiliki kandungan gizi dan protein yang cukup baik.

PADANG - Guru besar Universitas Andalas (Unand) Padang, Prof. Nuraini mengemukakan, lumpur dan bungkil sawit dapat menjadi pakan alternatif bagi ternak unggas dan berdasarkan penelitian yang dilakukan, memiliki kandungan gizi dan protein yang cukup baik.

“Limbah pertanian seperti lumpur dan bungkil sawit dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif bagi ternak unggas di tengah masih mahalnya bahan pakan berkualitas yang mengandung gizi tinggi,” katanya di Padang, Sumatera Barat, seperti melansir ANTARA, Kamis (5/12).

Baca juga: Bateng Integrasikan Sawit untuk Pakan

Dirinya menyampaikan hal itu pada orasi ilmiah pengukuhannya sebagai guru besar tetap dalam bidang Ilmu Teknologi Pakan pada Fakultas Peternakan Unand dengan judul “Optimasi Nutrisi Pakan Asal Limbah Agro Industri dengan Fungsi Lignoselulolitik dan Hipokolesteronomik untuk Unggas.”

Menurut Nuraini, diperlukan pakan yang murah, karena pakan konvensional masih diimpor seperti jagung dan bungkil kedelai, pemakaiannya juga masih bersaing dengan kebutuhan manusia. Ia mengatakan, beberapa pakan alternatif yang bisa digunakan seperti lumpur dan bungkil sawit bisa diperoleh dengan harga yang lebih murah.

Nuraini juga menyebut, Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia dengan total produksi 22,5 juta ton per tahun. Berdasarkan data yang dihimpun pada 2015, areal perkebunan sawit di Indonesia mencapai 11,2 juta hektare dan pada 2016 naik menjadi 11,9 juta hektare. Semakin berkembangnya perkebunan kelapa sawit, katanya, tentu akan menghasilkan limbah yang tinggi mencapai 45-46% dari pengolahan kelapa sawit yang dihasilkan.

Menurutnya, setiap satu ton pembuatan minyak sawit menghasilkan sekitar 2-3 ton lumpur dan bungkil sawit. Lumpur sawit memiliki kandungan gizi protein kasar sebesar 11,30%, serat kasar 25,67%, lignin 22,15%, selulosa 22,45%, dan energi metabolisme 1.549 kilo kalori per kilogram.

Nuraini mengungkapkan, selama ini lumpur sawit yang dihasilkan industri pengolahan sawit belum dimanfaatkan secara ekonomis. Sementara, bungkil sawit mengandung protein kasar 16,60%, lemak 6,45%, sehingga juga bisa dijadikan pakan ternak. Untuk menyiasati kendala tingginya serat kasar dan rendahnya protein kasar, dapat dilakukan fermentasi menggunakan kapang lignoselulotik.

Related News