• 19 April 2024

Menanam Markisa di Pekarangan Rumah

uploads/news/2019/12/menanam-markisa-di-pekarangan-6609253814d7148.jpg

Mahasiswi Telkom University, Bandung, Ayu Nurbaiti (20) membagikan tips kepada sahabat tani, cara membudidayakan buah markisa agar berbuah lebat.

TANGERANG SELATAN - Dengan sifat yang menjalar layaknya tanaman anggur, buah markisa (Passiflora edulis) selalu menjadi buah favorit banyak orang. Di Indonesia sendiri, terdapat dua jenis buah markisa yang banyak tumbuh, yaitu markisa kuning dan markisa ungu. Buah markisa kuning biasanya bisa dimakan secara langsung, sedangkan buah markisa ungu perlu diolah terlebih dahulu karena rasanya lebih masam.

Selain itu, pohon markisa akan tumbuh dengan baik apabila ditanam di daerah yang sejuk dengan ketinggian antara 800-1700 meter di atas permukaan laut, merupakan tempat yang paling cocok digunakan untuk membudidayakan tanaman markisa. Suhu udara di tempat tersebut umumnya berkisar antara 20 sampai 30 derajat celsius.

Ayu Nurbaiti (20), mahasiswi yang bertempat tinggal di Jalan Cendana, Bintaro Jaya Sektor 9, Tangerang Selatan, memilih untuk membudidayakan buah markisa di rumahnya sejak tiga tahun lalu. Menurutnya, buah markisa mudah ditanam di rumah karena tidak memerlukan lahan yang begitu luas. Mengingat, pohon markisa merupakan jenis pohon yang menjalar di dinding atau atap seperti pohon daun sirih. Selain itu, Ayu juga membagikan tips kepada sahabat tani, cara membudidayakan buah markisa agar berbuah lebat.

“Sekarang kan banyak sekali yang jual bibit markisa di toko tanaman, nah sahabat tani bisa pilih biji atau cabang dari pohon induk yang bagus. Selanjutnya, bibit-bibit itu ditanamkan pada jarak sekitar 3x3 meter. Hindari juga, penanaman bibit markisa pada jarak yang terlalu rapat, karena bisa mengakibatkan tanaman saling berebut lahan,” ujar mahasiswi Telkom University, Bandung, semester akhir ini kepada JagadTani di rumahnya, belum lama ini.

Selain itu, memasang para-para juga sangatlah penting dalam menanam markisa. Para-para merupakan media rambatan bagi tanaman yang terbuat dari bilah bambu, fungsinya sebagai tempat berpegangan tanaman merambat seperti markisa agar tumbuh secara tegak.

“Sahabat tani bisa menggunakan bilah-bilah bambu setinggi dua meter yang ditancapkan di dekat batang tanaman. Kemudian di bagian atas bilah bambu tersebut, dipasang semacam anyaman dari bambu, kayu, atau kawat untuk menghubungkan semua bambu,” tambah ayu.

Penggunaan para-para juga memungkinkan buah markisa tumbuh bergelantungan seperti di habitat alaminya, sehingga labih mudah dipetik. Selain itu, tanaman markisa juga dapat menghasilkan buah dalam waktu yang relatif cepat jika dipelihara dengan baik, biasanya akan berbuah kurang dari setahun.

“Kalau waktu itu aku sih menanam bibit markisa di Januari, terus panen bulan September atau Oktober. Enggak lama sih,” tutup Ayu.

Related News