• 29 March 2024

Lahirnya Si Kembar, Srinar Srinuk

uploads/news/2019/12/lahirnya-si-kembar-srinar-473988efb12aebc.jpg

Varietas kali ini memiliki umur panen lebih pendek, yaitu dari awalnya 165 hari menjadi 110 hari.

KLATEN - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Pemerintah Kabupaten Klaten lewat program Agro Techno Park (ATP) Klaten, Provinsi Jawa Tengah, berhasil mengembangkan dua varietas unggul bernama Rojolele Srinar dan Srinuk dari padi lokal, Rojolele.

“Terkait pemuliaan tanaman, Alhamdulillah, Kabupaten Klaten sudah berhasil kerja sama dengan BATAN memperbaiki varietas Rojolele sehingga menghasilkan dua varietas anaknya yang kebetulan dua bulan lalu sudah masuk sertifikat kita dari Kementerian Pertanian,” ujar Deputi Kepala BATAN Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, Efrizon Umar, dalam pertemuan Capaian Science Techno Park BATAN 2015-2019, seperti melansir ANTARA, Selasa (3/12).

Baca juga: Mengangkat Kembali Rojolele

 

Menurut Efrizon, varietas kali ini memiliki umur panen lebih pendek, yaitu dari awalnya 165 hari menjadi 110 hari. Pengembangan varietas unggul padi dengan teknologi nuklir itu memiliki rasa pulen dan wangi. Ia mengatakan, dengan menanam varietas padi unggul, maka penghasilan petani akan meningkat karena produktivitas padi meningkat antara lain dari enam ton per hektare menjadi sepuluh ton per hektare.

Selain membina ATP Klaten, BATAN juga membina ATP Polewali Mandar, Sulawesi Barat; ATP Klaten, Jawa Tengah; dan ATP Musi Rawas, Sumatera Selatan. Bupati Klaten, Sri Mulyani dalam yang dibacakan Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Klaten, Suharna, mengapresiasi kerja sama tersebut yang telah menghasilkan varietas unggul dari padi lokal, Rojolele, untuk mendorong produktivitas pertanian setempat.

Suharna menyebut, salah satu langkah yang ditempuh dalam mengoptimalkan pembangunan di bidang pertanian dan peternakan, yaitu dengan menjalin kerja sama dengan BATAN yang telah terbukti memiliki tenaga ahli yang kompeten dan hasil-hasil penelitian yang dapat diterapkan, sehingga membawa banyak manfaat bagi Kabupaten Klaten.

“Penemuan terbaru kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Klaten dan BATAN adalah varietas padi Rojolele dengan Srinar dan Srinuk yang telah berhasil panen dan saat ini dikembangkan ke masyarakat luas,” ujarnya.

Pemkab Klaten sendiri saat ini sedang menyiapkan benih varietas padi unggul tersebut untuk disebar ke masyarakat luas dan ditanam secara luas di wilayah itu. Varietas unggul tersebut diklaim memiliki umur panen lebih pendek, tubuh lebih pendek, sehingga tidak mudah roboh dan tahan hama. Diharapkan pada pertengahan 2020, akan dapat disebarkan ke masyarakat. Suharna juga berharap, kerja sama seperti itu dapat terus terjalin dan dilanjutkan, sehingga menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat seperti beras sehat inovasi nuklir.

Related News