• 29 March 2024

Sehat Ala Subur Nggabur

uploads/news/2019/10/sehat-ala-subur-nggabur-23743b682567cc6.jpeg

Para siswa-siswi sekolah dasar ramai-ramai datang ke kebun, ada apa ya?

 

YOGYAKARTA - Sahabat tani pasti sudah tidak asing dengan pertanian organik, sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Pengolahan pertanian organik, didasarkan pada prinsip kesehatan dengan memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman dan hewan.

Komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Hal inilah yang diterapkan pada komunitas petani organik, Subur Nggabur. Subur Nggabur merupakan lahan pertanian yang dikelola oleh sekelompok pemuda dari Samigaluh, Kulon Progo. Kelompok pemuda ini bukanlah pemuda berusia di atas 20 tahun, melainkan siswa-siswi dari SD Pangudi Luhur.

“Dulunya pemuda kita yang urus pertanian ini. Sekarang dilimpahkan ke siswa-siswi ini, tapi tetap didampingi oleh pemuda yang lain,” kata Koordinator Pertanian Organik Subur Nggabur.

Di tanah seluas 1.000 meter2, berbagai jenis tanaman pangan ditanam di tempat ini. Seperti sawi, jagung, kol, terung, cabai, dan sebagainya. Selain digunakan untuk bercocok tanam, lahan pertanian lahan pertanian Subur Nggabur juga sering digunakan untuk mengembangbiakan hewan peliharaan piaraan seperti kelinci dan kambing.

Kelompok pertanian organik Subur Nggabur juga memperhatikan konsep keseimbangan alam dalam mengembangkan usahanya. Hal tersebut menjadi prinsip pengelolaan pertanian berupa pembenihan lokal, memperhatikan musim, pola tanam yang menjaga keanekaragaman hayati, penggunaan pupuk alami dan memperhatikan daur ulang, serta pengolahan seminimal mungkin. Perawatan pada sistem pertanian ini dilakukan dua kali sehari, baik itu di pagi hari dan di sore hari.

“Tiap pagi dikasih pupuk kandang sama disiram air, sorenya disiram saja. Kalau pas kemarau ini, kami menanam sayuran yang nggak berani air cukup di beri pupuk kandang,” kata Hariyanto.

Proses pemupukan dan perawatan pada sayuran organik ini, dilakukan oleh siswa-siswi secara bergiliran. Hasil panen dari proses penanaman sayuran organik, tidak diperjualbelikan ke pasar tradisional maupun modern. Namun, untuk sahabat tani yang ingin membeli hasil panen dari petani Subur Nggabur, sahabat tani bisa langsung ke lokasi pertanian tersebut. Harga yang ditawarkan juga tidaklah mahal, sahabat tani bisa mendapatkan hasil panen tersebut dengan harga pasaran. (AR)

Related News