• 24 April 2024

Sukses Budidaya Tabebuya ala Surabaya

uploads/news/2019/11/sukses-budidaya-tabebuya-ala-455941702fcd860.jpg

“Pembibitan ini kita upayakan untuk jangka panjang. Kalau pembibitannya sekarang, penanamannya lima tahun mendatang.”

SURABAYA - Jauh sebelum Bunga Tabebuya di Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi viral dan banyak dikenal masyarakat, Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan budidaya bunga tersebut. Pembibitan itu sendiri sudah dilaksanakan sejak lima tahun lalu di Kebun Bibit, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Setelah berhasil, bibit yang ada disebar ke berbagai jalan protokol.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Hendri Setianto, yang menyebut jika beberapa jenis Tabebuya yang dibudidayakan itu terdiri dari berbagai jenis, mulai warna kuning, hingga pink.

“Pembibitan ini kita upayakan untuk jangka panjang. Kalau pembibitannya sekarang, penanamannya lima tahun mendatang,” kata Hendri mengutip Sindonews, Jumat (22/11).

Menurutnya, proses pembibitan tanaman bunga yang instagramable ini tak sekedar untuk memenuhi kebutuhan taman-taman kota. Namun, juga diperuntukkan masyarakat dan warga nantinya bisa mengajukan permintaan bunga tersebut ke DKRTH.

“Kalau minta, kita kasih cuma-cuma. Tapi, tak sebesar yang ditanam di pinggir-pinggir jalan. Karena, masih membutuhkan waktu,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, di Kebun Bibit Wonorejo yang luasnya mencapai satu hektare itu, dikembangkan proses pembibitan berbagai jenis tanaman. Dari luasan kebun bibit, area pembibitan tanaman Tabebuya menempati lahan berukuran 100x2 meter yang terdiri dari beberapa blok.

“Dari biji (Tabebuya) yang kita ambil dari tanaman yang ada di pinggir-pinggir jalan, kita bibitkan dalam blok atau bedeng. Kira-kira ada enam blok dan tiap blok ada sekitar 1.500 bibit,” jelasnya.

Hendri menambahkan, dari proses pembibitan di bedeng-bedeng itu, jika tanamannya sudah berukuran 30-50 sentimeter, proses selanjutnya akan dipindahkan ke lahan terbuka tanpa polybag disekitar kebun bibit.

“Buar pertumbuhannya cepat. Kemudian, kita lakukan pembibitan lagi. Dari biji kering, kita semai, kalau sudah tumbuh kita ambil, kemudian dimasukkan ke polybag,” tambahnya.

Hendri juga menjelaskan jika budidaya Tabebuya yang dilakukan pemkot sampai saat ini belum begitu besar. Meski demikian, sebagian telah ditanam di taman-taman kota. Sedangkan di beberapa ruas jalan, karena membutuhkan ukuran yang besar, sementara ini pemerintah kota mendatangkan dari tempat pembibitan yang ada di Kediri, Tulungagung, dan Malang.

“Pengadaan tetap ada, karena tinggi pohon di kebun bibit berkisar satu meter,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Taman, Pramudiya Yustiani menjelaskan, mulai proses pembibitan hingga pemeliharaan, pihaknya memiliki tim khusus yang berjumlah lima orang petugas. Mereka dinilai berpengalaman dalam proses pembibitan tanaman.

“Pembibitan ini gencar kita lakukan, karena banyak permintaan, setelah melihat saat bermekaran,” tuturnya.

Selama November ini, tanaman Tabebuya bunganya bermekaran di sejumlah ruas jalan. Keindahan bunga Tabebuya yang terlihat di sejumlah lokasi tak jarang menjadi tempat selfie warga. Di Kota Pahlawan sendiri, terdapat sekitar tujuh ribu pohon Tabebuya. Setelah banyak ditanam di tengah kota, DKRTH akan memperlus penanaman di pinggiran kota.

Related News