• 19 April 2024

Bateng Integrasikan Sawit untuk Pakan Sapi

uploads/news/2019/11/bateng-integrasikan-sawit-untuk-931595d2c2cefe6.jpg

Dalam mengembangkan ternak sapi tidak semudah membalikkan telapak tangan.

BANGKA TENGAH - Di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) saat ini memiliki populasi ternak sapi baru sebanyak 4.753 ekor, angka tersebut merupakan jumlah terbanyak diantara Kabupaten/Kota yang ada di Bangka Belitung ini. Karena itu, Bupati Bateng, Ibnu Saleh meminta seluruh para petani ternak sapi untuk lebih semangat dalam meningkatkan jumlah populasi sapi di Kabupaten Bateng. Hal itu ia sampaikan saat memberikan arahan kepada para peternak sapi yang tergabung dalam Kelompok Tani Tunas Baru, Kecamatan Sungaiselan, Jumat (15/11).

Selain itu, Ibnu Saleh juga menyebut, dalam mengembangkan ternak sapi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan ternak sapi yaitu, kurang tersedianya lahan khusus, 

“Mengembangkan ternak sapi tidak mudah. Karena kita masih menghadapi permasalahan belum adanya lahan khusus untuk ternak sapi, tidak seperti komoditas pertanian lain yang lahannya jelas. Karena masih kurangnya lahan ternak sapi, maka, kami mengembangkan ternak sapi dengan pola integrasi sapi sawit, dengan memanfaatkan sumber daya lahan,"tuturnya.

Masih kata Ibnu Saleh, luas lahan perkebunan di Bangka Tengah juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini saja, luas lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat 8.950 hektare dan hal tersebut menjadi potensi besar untuk pakan ternak sapi.

"Limbah kelapa sawit, solid lumpur sawit, serta bungkil inti sawit sangat baik dan mengandung nutrisi yang sangat tinggi untuk pakan sapi. Selain itu, juga harganya sangatlah murah jika di bandingkan dengan harga polar, jagung, serta bungkil kedelai, dan biaya pemeliharaan ternak sapi menjadi rendah. Sehingga, akan memperoleh keuntungan yang tinggi,"ujarnya

Lanjutnya, dalam meramu pakan yang berbasis limbah kelapa sawit sudah tersedia dan dapat di akses melalui bimbingan petugas di lapangan.

"Limbah kotoran dan urine sapi bisa dipergunakan sebagai pupuk organik, untuk meningkatkan produktifitas tanaman kelapa sawit. Dengan program pemerintah ini diharapkan bisa lebih menyejahterakan lagi para petani ternak sapi,"pungkasnya. (HY)

Related News