• 19 April 2024

Pasuruan jadi Percontohan Produksi Sapi

uploads/news/2019/11/pasuruan-jadi-percontohan-produksi-52317c2ef93af30.jpg

Untuk menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai percontohan harus melibatkan masyarakat.

PASURUAN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjadikan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sebagai wilayah percontohan produksi sapi, yang nantinya bisa diterapkan pada daerah lain yang memiliki potensi serupa. Syahrul mengatakan, dari total 700 ekor indukan sapi yang ada di Loka Penelitian Sapi Potong Kabupaten Pasuruan, berhasil bertambah menjadi 1.000 ekor sapi setelah dilakukan inseminasi buatan.

“Prospeknya cukup bagus, oleh karena itu, saya uji coba di Kebupaten Pasuruan dan dijadikan percontohan,” kata Syahrul di Kecamatan Grati, seperti melansir ANTARA, Jumat (15/11).

Syahrul menjelaskan, untuk menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai percontohan, tentunya harus melibatkan masyarakat. Untuk meningkatkan akselerasi program tersebut, nantinya seluruh pemangku kepentingan akan dilibatkan dengan kerja sama lintas sektoral. Menurut Syahrul, untuk tahap awal, Kabupaten Pasuruan akan dijadikan sebagai percontohan produktivitas sapi. Nantinya, wilayah lain yang memiliki potensi serupa bisa belajar dari Kabupaten Pasuruan.

“Kita bicara Kabupaten Pasuruan dulu, akan tetapi nanti untuk semua daerah yang berpotensi. Karena potensi lain juga harus dikembangkan,” ujarnya.

Saat ini, Loka Penelitian Sapi Potong memiliki populasi sapi sebanyak 1.000 ekor yang terdiri dari 550 ekor sapi Peranakan Ongole (PO), 250 ekor sapi Madura, dan 200 ekor sapi Bali. Loka Penelitian Sapi Potong tersebut merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang memiliki tugas untuk menghasilkan inovasi produksi bibit unggul sapi potong lokal.

Selain itu, saat ini sedang dilakukan riset untuk pengembangan riset Belgian Blue (BB) dan sapi beranak kembar. Sapi BB dihasilkan melalui teknologi transfer embrio (TE) dan inseminasi buatan (IB) dengan induk sapi PO sejak 2018. Loka Penelitian Sapi Potong tersebut, juga berperan dan berkontribusi terhadap Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Benting (UPSUS SIWAB) melalui teknologi kit diagnosis kebuntingan dini dan suplementasi pakan berupa NUT-MB plus.

Kit diagnosis kebuntingan dini mudah diaplikasikan di lapangan dan dapat dilakukan sendiri oleh peternak. Serta, mampu mendeteksi kebuntingan sapi mulai umur kebuntingan 15 hari dengan akurasi 85-90 persen.

Related News